kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dikunjungi Jokowi, Hyundai Pastikan Pabrik Sel Baterai di Indonesia Beroperasi 2024


Kamis, 14 September 2023 / 17:57 WIB
Dikunjungi Jokowi, Hyundai Pastikan Pabrik Sel Baterai di Indonesia Beroperasi 2024
Presiden Joko Widodo meninjau langsung pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Kamis, 14 September 2023.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. PT HLI Green Power menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pabrik sel baterai kendaraan listrik yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (14/9).

Kunjungan dilakukan setelah HLI Green Power, perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, menyelesaikan pembangunan pabrik tersebut pada Mei 2023. Kedatangan Presiden Jokowi semakin memperkuat semangat kolaborasi antara pemerintah dengan Hyundai dalam menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat produksi kendaraan listrik terdepan di Asia Tenggara.

Dalam kunjungannya ini, Jokowi mengapresiasi proses pengembangan pabrik sel baterai HLI sejak menyaksikan groundbreaking fasilitas tersebut pada September 2021 sampai kini melihat kesiapannya menuju produksi massal yang akan dilakukan pada April 2024.

Besar harapan dari Jokowi bahwa fasilitas tersebut dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Young Tack Lee, President Hyundai Motor ASEAN Headquarters menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kunjungannya dan sangat mengapresiasi upaya berkelanjutannya dalam memimpin inisiatif keberlanjutan di berbagai sektor. Sejalan dengan visi Indonesia, Hyundai terus berkomitmen dalam memimpin elektrifikasi di industri otomotif Tanah Air.

"PT HLI Green Power pun menjadi bagian penting dari langkah berkelanjutan Hyundai dalam melakukan investasi untuk membangun ekosistem dan rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kapabilitas industri komponen otomotif dalam negeri," jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (14/9).

Baca Juga: Hyundai Akui Persaingan Pasar Mobil Listrik Indonesia Kian Ketat

Hyundai pun konsisten menunjukkan komitmennya untuk mengakselerasi era mobilitas hijau masa depan di Indonesia, termasuk berbagai upaya untuk mendukung Indonesia menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Berdasarkan kebijakan kendaraan listrik di Indonesia, Hyundai berupaya untuk memperkuat rantai pasok pada kegiatan produksi kendaraan listrik di dalam negeri secara berkelanjutan, termasuk dalam memastikan kestabilan pasokan baterai kendaraan listrik. Untuk itu, Hyundai membangun pabrik sel baterai dan battery system pertama di Indonesia yang masing-masing berlokasi di Karawang dan Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik sel baterai HLI berdiri di lahan seluas 330.000 meter persegi dengan dana investasi mencapai US$ 1,1 miliar. Fasilitas ini bisa menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit BEV.

Lalu, terdapat pabrik battery system Hyundai yang mulai dibangun pada Mei 2023 oleh Hyundai Energi Indonesia, anak perusahaan Hyundai Motor Group hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis. Fasilitas ini dibangun di lahan seluas 32.188 meter persegi dengan dana investasi mencapai US$ 60 juta yang ditargetkan dapat memproduksi maksimal 50.000 unit Battery System Assembly (BSA) untuk BEV tiap tahunnya.

Kedua pabrik baterai tersebut akan beroperasi secara berkesinambungan untuk memasok sel baterai dan battery system ke BEV Hyundai yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Ketika produksi massal sel baterai dan battery system dimulai pada April 2024, maka kendaraan listrik dengan baterai buatan lokal akan diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia. Model-model BEV Hyundai yang dibuat di Indonesia ini akan dipasarkan di Tanah Air dan luar negeri.

Secara keseluruhan, Hyundai akan melakukan investasi sebesar US$ 3 miliar hingga tahun depan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia termasuk melalui pembangunan pabrik sel baterai, pabrik battery system, fasilitas perakitan, dan berbagai bentuk upaya lainnya untuk memproduksi kendaraan listrik. Investasi tersebut telah diperhitungkan secara terukur, termasuk dalam mengatur lokasi ketiga pabrik agar berdekatan.

Alhasil, fasilitas-fasilitas tersebut dapat memegang peran penting dalam melengkapi rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan rantai pasok dalam proses produksi kendaraan listrik.

Dengan begitu, Hyundai mampu mempercepat transisi Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan, baik itu lewat peningkatan kapabilitas industri, pengembangan inovasi dan teknologi, serta pembangunan talenta dan menciptakan lapangan kerja.

Young Tack Lee menambahkan, pembangunan pabrik di Indonesia adalah salah satu bentuk realisasi investasi Hyundai khususnya di sektor kendaraan listrik. Hyundai optimistis bahwa fasilitas-fasilitas ini akan membantu perusahaan dalam menjawab kebutuhan pasar Indonesia terhadap kendaraan listrik dengan lebih baik, di mana sebelumnya Hyundai juga telah meningkatkan kapasitas produksi Ioniq 5 5 hingga 20.000 unit per tahun untuk merespons antusiasme tinggi dari konsumen terhadap model EV Hyundai.

"Ke depannya, begitu pabrik sel baterai dan battery system beroperasi penuh, Hyundai siap untuk terus memenuhi kebutuhan akan kendaraan listrik yang terus meningkat," kata dia.

Infrastruktur yang komprehensif pun memperkuat peran Hyundai untuk mewujudkan peta jalan Indonesia dalam mencapai netralitas karbon lewat pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Kehadiran pabrik-pabrik tersebut akan membantu Hyundai mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik menanggapi rencana peningkatan nilai TKDN untuk kendaraan listrik. Jadi, kendaraan listrik Hyundai dengan battery system yang dibuat di dalam negeri akan mendapatkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0%.

Selain itu, pabrik sel baterai dan battery system Hyundai juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan rantai pasok hulu di sektor kendaraan listrik, termasuk penambangan dan pengolahan bahan mentah untuk baterai kendaraan listrik seperti nikel.

Pasalnya, Indonesia punya sumber daya yang melimpah untuk terus mengakselerasi perluasan pasar dan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya cadangan nikel yang tinggi untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.

Pabrik-pabrik Hyundai di Indonesia juga melengkapi upaya berkelanjutan dari PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), anak perusahaan resmi Hyundai global di Indonesia untuk penjualan dan distributor mobil penumpang Hyundai di Tanah Air, dalam memajukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

HMID telah menghadirkan lini kendaraan listrik unggulan, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6 dengan solusi aftersales terdepan menyesuaikan kebutuhan kendaraan listrik. HMID juga menyediakan jaringan charging station di lebih dari 200 titik, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia.

HMID juga akan terus meningkatkan penyediaan produk dan layanan kendaraan listrik serta memperluas jaringan stasiun pengisian daya kendaraan listrik ke lebih banyak wilayah untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga: Populasi Kendaraan Listrik di Indonesia Tumbuh Signifikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×