Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Suasana di Gedung PLUT Kabupaten Pacitan ramai karena kedatangan lebih dari 100 pengusaha UMKM memadati ruangan aula. Mereka datang untuk mengikuti pelatihan wirausaha sekaligus sesi edukasi literasi finansial. Mayoritas peserta yang merupakan ibu rumah tangga. Mereka aktif bertanya, merekam, hingga mencatat setiap poin penting yang disampaikan pembicara.
Di tengah ratusan peserta, Yuli Supadama (37) terlihat khusyuk duduk mengikuti pelatihan yang berjalan hampir enam jam. Meski ada jeda, ia mengaku tiap sesi pelatihan memberi pengalaman baru sebagai wirausaha pemula.
“Saya selama ini jualan, tinggal jualan. Kan niatnya buat tambah-tambahan (pemasukan) buat
keluarga, ternyata tadi mas Dimas (pembicara/trainer) kasih tahu ini-itu biar jualannya makin bagus,” kata Yuli di usai mengikuti pelatihan yang berlangsung di Gedung PLUT Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah, belum lama ini.
Pelatihan yang diinisiasi PLUT Pacitan Kementerian UMKM ini turut menggandeng ShopeePay dan SeaBank. Dalam sesi itu, Yuli bercerita kepada trainer tentang usahanya yakni produk hiasan dinding, aksesori fesyen, hingga tanaman hias buatan. Semuanya dirangkai dan hanya berasal dari bahan kawat bulu. Usaha rumahan yang dirintisnya perlahan mulai dikenal tetangga da n sejumlah kenalan.
Sejak Agustus lalu, Yuli pun mencoba membuka toko daring di Shopee. Harapannya sederhana: produknya makin dikenal luas, usahanya berkembang, dan yang terpenting bisa menambah penghasilan keluarga.
“Sekarang sudah mulai lumayan yang beli. Aku sering promosi di WhatsApp, terus kasih link (tautan). Awalnya masih dari kenalan-kenalan, nanti kalau mau beli bisa langsung lewat Shopee,” ucap Yuli yang juga menceritakan sang suami yang bekerja sebagai pegawai koperasi.
Bagi Yuli, poin terpenting dari pelatihan ini adalah pemahaman tentang bagaimana mengelola usaha dengan lebih bijak dan profesional. Trainer berulang kali menekankan pentingnya memisahkan keuntungan usaha dari kebutuhan pribadi atau rumah tangga. Trainer menjelaskan, hal tersebut kerap menjadi kendala bagi banyak pengusaha pemula.
Dari pelatihan ini, sebagian besar peserta juga mulai memahami manfaat teknologi keuangan untuk mendukung usaha mereka. Mulai dari pencatatan keuntungan, modal, hingga arus kas yang bisa dilakukan lebih cepat dan ringkas. “Tadi juga dikasih tahu dan dikenalkan untuk menggunakan pembayaran digital. Ternyata membantu untuk pencatatan setiap transaksi,” ucap Yuli yang turut memperkenalkan toko daringnya di eCommerce Shopee bernama Orlinshop_id.
Selain Yuli, sejumlah peserta lain juga merasakan manfaat serupa dari pelatihan ini. Salah satunya Anton Subroto (31), yang mengaku mendapat wawasan baru tentang pengelolaan keuangan dan strategi berwirausaha di era digital.
Dari pelatihan ini, ia semakin yakin untuk membuka toko online. Baginya, digitalisasi membuka pasar yang jauh lebih luas dibanding sekadar mengandalkan penjualan offline.
“Aku cukup sering ikut pelatihan di PLUT, tapi baru kali ini ada materi soal jualan online sekaligus belajar mengatur keuangan,” ujar Anton.
“Ternyata tidak segampang itu. Bukan cuma buka aplikasi, daftar, selesai. Setelah buka toko masih harus mikir cara naikin traffic, ikut promo, campaign, dan juga mencatat keuangan dengan rapi,” sambung Anton.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian Kabupaten Pacitan, Prayitno, mengapresiasi pelatihan yang dinilainya sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha para UMKM. Ia menyebut antusiasme peserta begitu besar sejak program ini diumumkan.
Namun, karena keterbatasan ruang dan efektivitas kegiatan, tahap pertama pelatihan hanya bisa diikuti sekitar 100 peserta. Pada kesempatan itu, Prayitno turut didampingi Koordinator Pengelola PLUT Kabupaten Pacitan, Lilik Wijiastuti.
“Sekarang mungkin UMKM di sini masih mengelola usahanya sendiri. Mulai subuh sudah bangun, lalu mengurus semuanya. Ke depan saya berharap minimal ada dua karyawan, satu untuk produksi dan satu lagi untuk pemasaran. Sementara soal keuangan, cukup ibu-ibu yang pegang,” ujar Prayitno.
Ia berharap, pelatihan yang berikan dapat membuka lapangan lebih banyak kepada masyarakat. Sehingga, roda perekonomian tetap berputar. “Wajahnya terlihat, auranya berseri dan bersinar Ya ini tanda-tanda akan menjadi juragan UMKM. Ini sudah terlihat di pagi hari ini,” kata Prayitno.
Selanjutnya: Rupiah Diproyeksi Menguat Besok Selasa (30/9), Ini Faktor Pendorongnya
Menarik Dibaca: Pasar Memantul Naik, MYX Finance Melaju ke Puncak Kripto Top Gainers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News