kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Dipangkas untuk Covid-19, anggaran ESDM di 2020 tinggal Rp 6,2 triliun


Selasa, 23 Juni 2020 / 13:30 WIB
Dipangkas untuk Covid-19, anggaran ESDM di 2020 tinggal Rp 6,2 triliun
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan terjadi pemangkasan alokasi anggaran tahun 2020 sebesar Rp 3,4 triliun yang dialihkan untuk mendukung penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

Sedianya, pagu anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN) 2020 untuk ESDM mencapai Rp 9,6 triliun. Nah, dengan adanya pemangkasan ini, pagu akhir setelah penyesuaian untuk kementerian tinggal Rp 6,2 triliun.

Sejatinya, berdasarkan Surat Menteri Keuangan terkait pemotongan penyesuaian Covid-19, pemotongan anggaran yakni sebesar Rp 3,5 triliun dan dikurangi dengan insentif kinerja sebesar Rp 80 miliar sehingga total pemotongan menjadi sebesar Rp, 3,5 triliun.

Baca Juga: Anggaran sektor energi tahun ini dipangkas Rp 3,44 triliun, ini rinciannya

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, penyesuaian anggaran menyasar sejumlah aspek seperti belanja barang dan belanja modal.

"Pemotongan belanja ESDM Rp 3,5 triliun merupakan bagian 2,4% dari pemotongan belanja semua Kementerian/Lembaga," terang Arifin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII, Selasa(23/6).

Adapun kebijakan pemotongan pada belanja barang meliputi perjalanan dinas, paket meeting dan biaya rapat honorarium. Kemudian untuk pekerjaan infrastruktur yang tidak mungkin diselesaikan di tahun ini, belum mendesak dan bukan pada daerah terpencil, proyek yang mungkin mengalami dampak kenaikan biaya serta proyek-proyek yang belum memiliki kepastian lokasi.

Arifin memastikan, relokasi anggaran ke tahun berikutnya juga bakal berdampak ke sejumlah program seperti pembangunan infrastruktur sambungan jaringan gas dan konverter kit untuk nelayan.

Nantinya, program tersebut akan dilanjutkan di tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×