kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diplomat akan jadi ujung tombak ekspor sawit


Senin, 05 Februari 2018 / 22:33 WIB
Diplomat akan jadi ujung tombak ekspor sawit
ILUSTRASI. Produk APP - Sinar Mas group di TEI


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Atase Perdagangan (Atdag) serta Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Kementerian Perdagangan (Kemdag) yang terdapat di sejumlah negara akan didorong untuk menjadi garda terdepan untuk mempromosikan produk ekspor andalan Indonesia.

Sebanyak 45 orang Atdag dan kepala ITPC yang saat ini telah bertugas maupun yang akan memulai tugasnya diberikan pemahaman mengenai industri Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar Atdag dan kepala ITPC dapat memberikan pemahaman kepada negara tempatnya bertugas.

"Para diplomat kita akan menjadi garda terdepan upaya peningkatan ekspor Indonesia," ujar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin dalam siaran pers, Senin (5/2).

Kegiatan bertajuk ‘Pemaparan Terkait Produk Andalan Kelapa Sawit & Kertas Indonesia’ yang digelar di lokasi pabrik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) Marunda, Bekasi.

Sektor industri bersanding dengan para perwakilan lembaga pemerintah seperti Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta asosiasi industri seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) untuk memberi penjelasan mengenai sektor industri tersebut.

Ekspor produk turunan kelapa sawit dan pulp serta kertas di negara tujuan akan dibayangi oleh instrumen hambatan perdagangan dan juga kampanye hitam. Isu yang menyudutkan seperti lingkungan, keberlanjutan, hingga hak asasi manusia menjadi kampanye hitam oleh organisasi masyarakat sipil, lembaga riset.

Perlawanan terhadap hambatan dagang serta kampanye hitam itu nantinya akan dilakukan pula oleh para diplomat. Oleh karena itu industri dan asosiasi memberikan dukungan penuh dengan membuka diri untuk saling bertukar pendapat serta pengetahuan.

"Sektor ini nantinya akan di advokasi para diplomat kita di negara tempat mereka bertugas," terang Saleh.

Saleh mencontohkan putusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mencabut pengenaan bea masuk anti-dumping (BMAD) oleh Uni Eropa (UE) terhadap ekspor biodiesel Indonesia adalah contoh dari keberhasilan sinergi Pemerintah bersama sektor industri.

Selesai satu masalah, Indonesia masih harus menghadapi usulan Parlemen Uni Eropa yang berniat mengeluarkan biofuel berbasis minyak kelapa sawit

Asal tahu saja, minyak sawit dan kertas merupakan komoditas besar bagi Indonesia. Pendapatan hasil ekspor minyak sawit tahun 2017 mencapai US$ 23 miliar sedangkan nilai ekspor yang dibukukan industri pulp dan kertas tahun 2017 mencapai hampir US$ 6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×