Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dipo Group melalui PT Putra Mandiri Jembar Tbk (PMJS) melebarkan sayap ke bisnis perdagangan mobil bekas. Pada Rabu (1/7) kemarin, perusahaan itu mendirikan PT Mokas Otomotif Sejahtera dengan nilai investasi Rp 4 miliar.
Pendirian Mokas Otomotif Sejahtera lewat dua anak usaha PMJS yang lain, yakni PT Global Pahala Rental dan PT Mobilku Dotcom Sejahtera. Komposisi pemegang saham anak usaha anyar PMJS terdiri dari 75% atau setara investasi Rp 3 miliar milik Global Pahala Rental. Lantas 25% saham sisanya atau senilai investasi Rp 1 miliar milik Mobilku Dotcom Sejahtera. Sumber pendanaan dari masing-masing kas anak usaha pendiri.
Pasca usaha patungan antar anak usaha berdiri, PMJS akan memiliki investasi dan diversifikasi usaha yang masih berhubungan dengan kegiatan utama. "Diharapkan Mokas Otomotif Sejahtera akan mendukung kegiatan usaha Global Pahala Rental dan Mobilku Dotcom Sejahtera serta memberikan tambahan pendapatan bagi perusahaan," kata Ie Putra, Direktur PT Putra Mandiri Jembar Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/7).
Informasi saja, PMJS sebelumnya sudah menggeluti tiga usaha yakni diler penjualan mobil baru, penyewaan mobil dan jual-beli mobil melalui e-commerce. Pada bisnis diler, ada Dipo Pahala Otomotif yang menjalankan diler Nissan, Dipo Internasional Pahala Otomotif yang mengoperasikan diler Mitsubishi dan Dipo Angkasa Motor yang menangani diler Mercedes-Benz.
Sejauh ini, PMJS memiliki 45 diler Mitsubishi, satu diler Mercedes-Benz serta dua diler Nissan dan Datsun. Lokasinya 31 kota dan 10 provinsi yang tersebar di Sumatra, DKI Jakarta dan Jawa.
Sementara Global Pahala Rental menjalankan penyewaan mobil. Adapun Mobilku Dotcom Sejahtera yang mengoperasikan jual-beli mobil baru maupun lawas secara online.
Selama kuartal I 2020 kemarin, penjualan bersih PMJS turun 6,48% year on year (yoy) menjadi Rp 2,02 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih susut lebih dari 1,5 kali lipat menjadi Rp 27,64 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News