kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Direksi tak pakai Mercy, Pertamina lebih efisien


Kamis, 22 Oktober 2015 / 16:37 WIB
Direksi tak pakai Mercy, Pertamina lebih efisien


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina hingga akhir Kuartal III 2015 mampu mencatatkan efisiensi sebesar US$ 430,70 juta. Namun perusahaan minyak pelat merah tersebut membantah efisiensi tersebut diperoleh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina mengakui pihaknya mengalami penurunan laba bersih di kuartal III 2015. Akibatnya Pertamina terpaksa melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menekan biaya.

“Sampai Kuartal III 2015, efisiensi kami mencapai US$ 430,77 juta,” kata Dwi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/10).

Namun Dwi membantah dengan tegas bahwa Pertamina melakukan PHK demi meningkatkan efisiensi. Pertamina memilih melakukan sejumlah opsi lain daripada melakukan pengurangan jumlah karyawan.

“Bahkan dengan akuisisi TPPI, kami juga menambah 700 karyawan lama yang sebelumnya sudah bekerja disitu,” ujar Dwi.

Salah satu bentu efisiensi yang dilakukan Pertamina adalah memilih kendaraan operasional Direksi yang lebih murah. Jika dulu untuk level Direksi PT Pertamina menggunakan kendaraan operasional Mercedez Benz S-Class atau kelas premium, kini diganti dengan kelas lebih rendah seperti Toyota Alphard.

"Fasilitas direksi dikurangi sejak dulu. Dulu direksi pakai Mercy S, sekarang yang umum-umum saja, kayak Alphard. Kita tidak membeli baru. Kita tidak memperbaiki fasilitas kantor. Terus perjalanan dinas sekarang lebih selektif," tambah Dwi.

Selain itu, sepanjang tahun 2015 PT Pertamina juga melakukan efisiensi di proses bisnis. Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan satu pintu di Kantor Pusat Pertamina. Sebab pengadaan dari masing-masing direktorat dibandingkan dengan dilakukan terpusat satu pintu bisa menghasilkan perbedaan harga hingga 40%.

“Ditambah Pertamina juga melakukan revitalisasi Integrated Supply Chain terhadap pembelian BBM dari luar negeri. Salah satunya menghapus peran PT Petral sebagai perantara jual beli BBM oleh Pertamina,” pungkas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×