kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut PLN Terpapar Covid, Bagaimana Kepastian Pasokan PLTU?


Selasa, 04 Januari 2022 / 20:15 WIB
Dirut PLN Terpapar Covid, Bagaimana Kepastian Pasokan PLTU?
ILUSTRASI. Direktur Utama baru PLN Darmawan Prasodjo?memberi keterangan pers, Senin (6/12/2021). Dirut PLN Terpapar Omicron, Bagaimana Kepastian Pasokan PLTU?


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada saat sidak yang dilakukan oleh Menteri ESDM dan Menteri BUMN ke kantor pusat PLN hari ini, Selasa (04/01), ruangan War Room (Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS) terlihat kosong.

Pihak PLN mengatakan, saat ini ruangan tersebut sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19, sehingga proses monitoring dialihkan menggunakan sistem digital dan pertemuan online.

Selama satu bulan terakhir, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memimpin langsung pengamanan pasokan batubara di ruang War Room yang juga diikuti oleh jajaran Direksi dan manajemen PLN Grup hingga lebih dari 50 orang, dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.

Baca Juga: Anggota APBI Sepenuh Tenaga Bantu Penuhi Ketersediaan Stok Batubara di Beberapa PLTU

Namun, dalam proses pengamanan pasokan batubara tersebut, Direktur Utama dengan satu Direksi PLN terpapar Omicron sehingga seluruh anggota krisis energi primer mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi. Maka dari itu, monitoring pasokan batubara dan koordinasi dilakukan secara online.

Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batubara Online sehingga monitoring pasokan batubara bisa dilakukan secara fisik maupun online. Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," ungkap Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa (4/1).

Baca Juga: PLTU Kritis, Adaro Energy Tambah Pasokan 500.000 ton Batubara ke PLN

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.  Pasokan batubara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batubara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batubara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar," ujarnya.

Darmawan mengungkapkan, PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batubara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi. Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×