Reporter: Maria Rosita | Editor: Test Test
JAKARTA. Produsen dan distributor elektronik semangat memperluas jaringan pusat layanan (service center) demi mendongkrak penjualan. Seperti PT Datascrip misalnya, yang akhir pekan silam (8/7) meresmikan Canon Center di Ratu Plaza, Jakarta Selatan. Ini merupakan pusat layanan Canon kedua setelah di Bandung.
Merry Harun, Direktur Divisi Canon Datascrip mengatakan, perusahaan sudah menggelontorkan Rp 1 miliar untuk membangun gerai penjualan dan layanan Canon tersebut.
Menurutnya, pemasaran produk Canon tidak luput dari peran serta agen penjualan di seluruh Indonesia. Untuk mempertahankan loyalitas agen dan pelanggan, Datascrip melengkapi gerai ini dengan enam teknisi spesial. "Ada 60 jenis lensa kamera Canon, jadi harus ada tempat khusus quick repair dan konsultasi. Dengan begitu, kami ingin mengejar kepuasan konsumen," ujar Merry.
Canon Center Ratu Plaza menyediakan kamera saku, kamera digital single lens reflex (DSLR), camcorder, hingga printer. Kebanyakan produk yang dijual di Canon Center merupakan produk high end.
Jadi, tak heran bila Datascrip memilih kawasan Jakarta Selatan untuk mendirikan Canon Center. "Di sekitar gerai ini banyak kawasan perkantoran dan pusat bisnis. Jadi lewat gerai ini kami menyasar kalangan profesional dan ekspatriat," ujar Merry. Dengan dukungan Canon Center, Datascrip menargetkan penjualan produk Canon bisa tumbuh 20% tahun ini.
PT Sharp Electronics Indonesia juga tak mau kalah. Awal bulan silam, Sharp meluncurkan Sharp Mobile Service Station (SMSS). Andry Adi Utomo, Manajer Umum Perkakas Rumah Sharp menjelaskan, SMSS merupakan kendaraan operasional resmi Sharp untuk memberi pelayanan kepada pelanggan secara mobile.
Nantinya pelanggan Sharp bisa mendapatkan jasa perbaikan tanpa dipungut biaya. Pelanggan bisa mendapatkan potongan harga 50% untuk pembelian suku cadang dan reparasi produk yang garansinya habis. "Awalnya akan ditempatkan di pulau Jawa dulu, kami akan menembus sampai kecamatan di Surabaya, Semarang, Bandung," terang Andry.
Andry menaksir investasi untuk menyediakan satu unit mini bus SMSS mencapai Rp 500 juta. Di mobil ini, Sharp menyediakan tiga teknisi profesional. Tahun ini Sharp akan menambah 3-4 bus lagi untuk menembus Sumatra dan Sulawesi. "Target kami melayani 50 juta pelanggan Sharp di Indonesia," terang dia.
Sementara itu, Rully Sudjarko, Manajer Layanan Pelanggan PT LG Electronics Indonesia menargetkan akan membangun 14 direct service tahun ini. LG memandang, penyediaan pusat layanan sangat penting seiring dengan bertumbuhnya penjualan LG. Rully mengatakan, investasi setiap gerai berkisar Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar. Pusat layanan ini akan dibangun di Makassar, Palu, dan Purwokerto. "Direct service menangani semua produk mulai dari mobile phone hingga monitor," tutur Rully.
Sementara saat ini, LG sudah memiliki 56 pusat layanan yang kebanyakan berada di mal. Dalam sehari, direct service LG bisa melayani 90 konsumen. Dengan bertambahnya direct service, perusahaan berharap pendapatan tahun ini tumbuh 25%-35% dibandingkan tahun lalu. Dengan penjualan yang semakin tumbuh, LG menaksir kalim konsumen tahun ini akan meningkat 15%-25%.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyambut positif langkah produsen elektronik gencar mengembangkan pusat layanan. Husna Zahir, Ketua YLKI bilang, semaraknya pengembangan pusat layanan menunjukkan produsen dan distributor elektronik semakin sadar dan bertanggung jawab terhadap barang yang dijual. "Ini harus didorong, setiap industri barang dan jasa harus menyediakan wadah mengadu dan berkonsultasi, supaya konsumen merasa terlindungi memiliki produk tertentu," tegas Husna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News