Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Direktorat Jenderal Perekeretaapian Kementerian Perhubungan berniat melakukan revitalisasi di sejumlah stasiun yang dilintasi oleh kereta rel listrik.
Berbekal dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015 ini, pemerintah kembali akan melanjutkan pengembangan beberapa stasiun lintas Duri-Tangerang. Rencananya ketiga stasiun yang akan dibenahi itu adalah stasiun Kebayoran, stasiun Parung dan stasiun Parung Panjang.
“Pengembangan ini rencananya selesai akhir tahun nanti,” kata Hermanto Dwi Atmoko, Dirjen perkeretapian Kementerian Perhubungan, Senin (6/7).
Menurutnya pengembangan tersebut merupakan kelanjutan dari revitalisasi yang sudah dilakukan di stasiun Palmerah dan stasiun Duri. Hanya saja yang membedakannya, proyek sebelumnya didanai dengan menggunakan APBN tahun 2012 sampai 2014, tetapi khusus untuk tiga stasiun baru ini rencananya akan menggunakan dana APBN-P tahun 2015.
Sayangnya saat ditanya mengenai berapa anggaran yang disiapkan pemerintah kali ini, Hermanto justru mengaku lupa berapa persisnya dana yang dianggarkannya.
Menurutnya kali ini biaya yang dibutuhkan untuk revitalisasi tidak sebesar yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk stasiun Palmerah yang kebutuhannya mencapai Rp 36 miliar. Kata dia, kalau di tiga stasiun Palmerah kebutuhan untuk tiga stasiun ini masing-masingnya hanya berkisar sekitar Rp 20 miliar.
“Saya gak apal tapi kebutuhan untuk tiga stasiun ini lebih kecil,” imbuhnya.
Sementara itu untuk stasiun Palmerah yang baru diresmikan kemarin (6/7), hanya berselang sebulan saja jumlah penggunanya sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di bulan Mei misalnya. Sebelum stasiun dipugar menjadi 2 lantai jumlah penumpang per hari hanya mencapai 11.805 orang, tetapi setelahnya di bulan Juni sudah mencapai 12.585 orang. Bahkan sempat memecahkan rekor sekitar 15.838 penumpang.
Tak hanya pengembangan stasiun, pemerintah juga telah selesai membangun jalur ganda lintas Duri-Tangerang. Pekerjaan tersebut meliputi pembangunan jalan rel, pembangunan dan normalisasi elektrifikasi Listrik Aliran Atas (LAA) serta pemasangan gardus LAA di Stasiun Duri. Proyek yang resmi dioperasikan pada 8 Juni itu menghabiskan dana APBN sekitar Rp 685,61 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News