kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Djarum Foundation Kerjasama dengan PT Citra Karya Jabar Tol Tekan Emisi Karbon


Kamis, 09 Mei 2024 / 22:25 WIB
Djarum Foundation Kerjasama dengan PT Citra Karya Jabar Tol Tekan Emisi Karbon
ILUSTRASI. Djarum Foundation Kerjasama dengan PT Citra Karya Jabar Tol Minimalisir Emisi Karbon.


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani

KONTAN.CO.ID -  Upaya pelestarian lingkungan serta meminimalisir emisi karbon kian giat dilakukan perusahaan dalam negeri. Termasuk Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui program Djarum Trees for Life (DTFL).

Mereka melakukan seremonial penanaman pohon trembesi yang direncanakan sebanyak 4.297 bibit di Ruang Milik Jalan (RUMIJA) Seksi 1, 2, dan 3 Jalan Tol Cileunyi-Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) di sepanjang 32,55 kilometer.

Penanaman dimulai pada 7 Mei 2024 dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2024, yang dilanjutkan dengan perawatan hingga tanaman berumur tiga tahun. Ini merupakan wujud kerjasama antara BLDF dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

Upaya ini juga sebagai bentuk kolaborasi kedua belah pihak dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, khususnya menciptakan suasana yang asri, serasi dan lestari pada ruas jalan tol.

Jalan Tol Cisumdawu merupakan sarana infrastruktur yang menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Jawa Barat. Khususnya, melalui konektivitas dan efektivitas operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Hal ini juga yang melatarbelakangi terjalinnya kolaborasi multipihak guna memperhatikan aspek ekologis jangka panjang yang berkelanjutan dengan melakukan penanaman trembesi.

Kolaborasi BLDF dengan CKJT diharapkan menjadi salah satu upaya efektif dalam meminimalkan emisi karbon dan penyerapan air bagi lingkungan sekitar.

Program Director BLDF Bambang Haryanto mengatakan BLDF berkomitmen mendukung pemerintah guna tercapainya target pengurangan emisi karbon.

Baca Juga: Entitas Grup Djarum Sarana Menara (TOWR) Kantongi Laba Rp 3,25 Triliun di 2023

Proses penyediaan bibit trembesi hingga penentuan lokasi penanaman merupakan hasil dari kolaborasi dan koordinasi bersama dengan pihak CKJT dan akan menjadi tanggungjawab bersama selama empat tahun ke depan.

"Sejak 2010, kami secara konsisten sudah melakukan penanaman trembesi di berbagai jalur transportasi di pulau Jawa termasuk jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), Tol Trans Jawa, Lingkar Madura, Lombok, Medan dan Tol Trans–Sumatra yang hingga saat ini telah mencapai 3.361 kilometer," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/5).

Seperti telah diketahui, trembesi merupakan salah satu pohon penyerap karbon dioksida tinggi untuk  ekosistem darat, di mana satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 per tahun.

Selain pengadaan bibit-bibit trembesi yang disiapkan dari Pusat Pembibitan Tanaman di Kudus, BLDF juga melakukan penyediaan peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan, pembuatan lubang tanam, penyiraman, pendangiran, pemangkasan, pemupukan, penyulaman pohon serta teknis kebutuhan penanaman lainnya.

Direktur CKJT Satria Gunawan menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama BLDF dalam menunjang aspek ekologis di wilayah Cisumdawu.

Satria melihat perjalanan darat menggunakan tol masih menjadi pilihan favorit bagi pengendara kendaraan roda empat, khususnya pada momen mudik Idulfitri yang baru saja usai. Terlebih, sejumlah jalur tol memberikan pemandangan yang memanjakan mata dan menyejukkan.

"Selaku pengelola dalam hal ini CKJT, penanaman pohon trembesi merupakan langkah kolaboratif bersama BLDF yang perlu terus dirawat keberlangsungannya dan dikawal bersama agar kelak tercipta kenyamanan dalam berkendara, serta dampak jangka panjang bagi lingkungan sekitar kawasan," kata Satria.

CKJT sendiri memiliki hak pengusahaan jalan tol untuk segmen Cisumdawu dengan masa konsesi 45 tahun yakni dari 2017 hingga 2062. Kedepannya, BLDF akan senantiasa berkomitmen dalam berkontribusi melakukan upaya-upaya kolaboratif guna pengendalian perubahan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×