kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Djoko Tjandra dan jejaring Grup Mulia


Jumat, 31 Juli 2020 / 12:31 WIB
Djoko Tjandra dan jejaring Grup Mulia
ILUSTRASI. Terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (30/7/2020). 


Penulis: Virdita Ratriani

Menurut Daniel Saputra, Pengamat Manajemen nama baik seorang pengusaha dapat dilihat dari kacamata persepsi publik dan realitasnya. 

"Persepsi masyarakat non bisnis bisa saja menganggap pengusaha itu jelek, tapi bagi masyarakat bisnis (personalnya) masih ok," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Hal tersebut terkadang menjadi perdebatan di tengah publik. Namun Daniel mencatat, perusahaan yang Djoko kawal terbukti masih tetap berjalan mulus dan punya prospek baik, mulai dari properti hingga manufaktur kaca.

Djoko dikenal mampu mendidik dan menelurkan jajaran eksekutif yang loyal dan punya profesionalitas tinggi. Tak jarang, kata Daniel, pada masa Djoko memegang kendali di Mulia, perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa campur tangan keluarga.

Artinya Grup Mulia telah berjalan di atas profesionalisme yang tinggi. Sehingga ada istilahnya, Daniel bilang, seorang raja atau pemimpin bisa saja dianggap buruk, tapi kalau para jenderal di bawahnya percaya penuh, maka operasional perusahaan tak akan mengalami gangguan berarti.

Baca Juga: Djoko Tjandra ditangkap, ini kronologis lengkap skandal cessie Bank Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×