Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meluncurkan lima paket program ekonomi untuk menciptakan jutaan lapangan kerja.
Salah satu yang menonjol adalah program revitalisasi tambak ikan di Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan luas 20 ribu hektare.
Proyek ini diproyeksikan mampu menyerap hingga 168 ribu tenaga kerja.
Baca Juga: KNTI: Revitalisasi Tambak Harus Sertai Pemberdayaan, Bukan Kuasai Pemodal Besar
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin mengatakan, program tersebut saat ini masih berada di tahap perencanaan.
“Sejumlah dokumen teknis tengah disusun, mulai dari tata batas kawasan Kawasan Hutan untuk Ketahanan Pangan (KHKP) hingga analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang ditargetkan rampung pada Oktober 2025,” ujar Doni kepada Kontan.co.id, Minggu (21/9/2025).
Menurut Doni, feasibility study, masterplan, dan basic design telah rampung lebih dulu. Saat ini progres terbesar ada pada penyusunan tata batas kawasan dan dokumen lingkungan.
Program revitalisasi ini juga telah memperoleh persetujuan pemanfaatan lahan dari Kementerian Kehutanan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 274 Tahun 2025.
Baca Juga: Danantara Mendanai Revitalisasi Tambak
Sebaran Lahan
Total lahan yang masuk skema KHKP mencapai 20.413,25 hektare, tersebar di empat kabupaten:
- Bekasi: 8.188,9 hektare
- Karawang: 6.979,51 hektare
- Subang: 2.368,76 hektare
- Indramayu: 2.875,48 hektare
“Tahap pertama pelaksanaan diprioritaskan di Kabupaten Karawang dan sejauh ini kegiatan masih dalam tahap persiapan teknis,” jelas Doni.
Revitalisasi tambak Pantura akan didukung Danantara dengan melibatkan BUMN sebagai pelaksana utama.
Nilai alokasi pendanaan yang disiapkan sekitar Rp 26 triliun.
Baca Juga: Anggaran Revitaliasi 20.000 Ha Tambak di Pantura Senilai Rp 26 Triliun dari Danantara
Tantangan dan Harapan
Doni mengakui, tantangan terbesar adalah memastikan program berjalan inklusif dan berkelanjutan.
“Masyarakat harus benar-benar dilibatkan agar manfaatnya nyata, baik dari sisi pendapatan, lapangan kerja, maupun kesejahteraan. Karena itu kami mengedepankan pendekatan persuasif lewat sosialisasi, dialog, dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Selanjutnya: IPC TPK Buka Rute Baru ke Vietnam, Perkuat Konektivitas Maritim ASEAN
Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Ada Mawar!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News