kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dollar menguat, biaya rental Garuda membengkak


Rabu, 18 Maret 2015 / 17:49 WIB
Dollar menguat, biaya rental Garuda membengkak
ILUSTRASI. Gratis minyak goreng 1 liter / 1 pouch pencuci piring tiap belanja di Alfamidi pakai Promo BSI x Alfamidi edisi Oktober-Desember 2023


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Semakin mahalnya mata uang dollar membuat beban pengeluaran PT Garuda Indonesia Tbk ikut meningkat. Pasalnya, dengan adanya armada baru, perusahaan pelat merah itu harus merogoh biaya rental dalam bentuk dollar lebih dalam.

“Biaya dalam dollar tahun ini bakal meningkat seiring datangnya pesawat baru, dimana biaya rentalnya pasti nambah,” kata Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk dalam pesan singkatnya kepada Kontan, Rabu (18/3).

Menurutnya jika dibandingkan dengan beban pengeluaran dollar tahun kemarin, kali ini jumlahnya akan mengalami peningkatan sekitar 10%. Sayangnya ia tidak merinci berapa persisnya kebutuhan untuk membiayai rental pesawatnya di tahun ini. Rencananya sepanjang tahun 2015, perseroan akan menambah 18 pesawat baru.

Dalam kesempatan itu, Askhara mengatakan selama ini porsi pengeluaran dalam bentuk mata uang asing dan rupiahnya masih dengan perbandingan 70% rupiah dan 30% mata uang asing. Sedangkan untuk pemasukannya dalam bentuk mata uang asing dan rupiah setara pada angka 50% banding 50%. Adapun dari pemasukan mata uang asing tersebut, 70%-nya berbentuk dollar Amerika Serikat.

Meski porsi pemasukan dan pengeluaran dalam bentuk mata uang asing itu tidak sebanding, Garuda yakin hal tersebut belum menjadi kendala. Hal itu dikarenakan saat ini pihaknya masih tertolong penurunan harga minyak dunia.

“Kita masih bisa kompensasi dengan penurunan fuel,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×