kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,42   2,67   0.30%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dominasi TV nasional akan berlanjut di era digital


Sabtu, 23 Juni 2012 / 09:00 WIB
Dominasi TV nasional akan berlanjut di era digital
ILUSTRASI. Corona di Taiwan. REUTERS/Ann Wang


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Edy Can

JAKARTA. Dominasi perusahaan-perusahaan televisi nasional masih akan berlanjut di era TV digital nanti. Lihat saja pada seleksi anggota Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing (LPPPM) untuk lima zona awal, lima TV nasional sudah mengajukan diri.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Gatot S. Dewabroto menuturkan, pemerintah sudah menerima 37 proposal pada akhir waktu pengembalian draft pendaftaran LPPPM tanggal 18 Juni lalu. Sebelumnya, ada sekitar 62 perusahaan yang mengambil draft itu.

Dari seluruh proposal itu, kata Gatot, terdapat lima TV nasional. Mereka mengincar hampir di kelima zona yang ditawarkan. Sayangnya, Gatot tidak bisa mengungkapkan identitas mereka. Tapi yang pasti, grup MNC dan Trans Corp sudah mengakui bahwa mereka mendaftar.

Setelah menerima pendaftaran prakualifikasi itu, maka pada 21 Juni-22 Juni 2012, Kemkominfo akan melakukan evaluasi. Mereka akan mengumumkan hasil prakualifikasi pada 25 Juni 2012. Selanjutnya proses seleksi akan dimulai pada 28 Juni 2012.

MNC dan Trans TV siap

Catatan saja, jika digolongkan saat ini memang terdapat lima grup TV nasional. Pertama, grup MNC yang terdiri dari RCTI dan Global TV. Kedua, Grup Viva Media yaitu TVOne dan ANTV. Ketiga, Trans Corp yakni TransTv dan Trans7. Keempat, Indosiar dan SCTV. Lalu terakhir, Media Grup yakni Metro TV

Coorporate Communication PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Arya Mahendra Sinulungga menuturkan, MNC akan mengikuti seleksi LPPPM di seluruh 15 zona yang ditawarkan. “RCTI sekarang siaran di seluruh daerah. Ini akan berlanjut di era TV digital,” ungkapnya.

Ia memperkirakan migrasi sistem analog ke digital menelan Rp 4 triliun-Rp 5 triliun untuk peralihan pemancar digital bernama digital video broadcasting terrestrial (DVB-T). "Ini masih sebatas hitungan kasar," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Komunikasi Pemasaran PT Televisi Tansformasi Indonesia (Trans TV) Hadiansyah Lubis juga berkata, Trans TV siap mengikuti seleksi LPPPM di seluruh zona. Bahkan Trans sudah memiliki tim khusus peralihan era TV digital.

Ia pun yakin pemerintah akan mengawal proses migrasi menuju era TV digital. Seperti yang diketahui, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi I DPR meminta TV digital baru dimulai setelah RUU Penyiaran selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×