Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa
TOKYO. PT Donggi Senoro LNG mendapat pasokan dana pinjaman dari Jepang yang dikoordinasikan oleh Bank Kerjasama Internasional Jepang (JBIC) sebesar US$ 763 juta.
Pinjaman ini dibiayai antara lain oleh Mitsubishi Tokyo UFJ Bank, lembaga keuangan swasta serta Ekspor-Impor Bank of Korea (KEXIM), termasuk pula dana dari Sumitomo Mitsui Banking Corp, Mizuho Bank Co, Ltd, lembaga keuangan swasta bergaransi untuk bagian dari pembiayaan oleh asuransi dari instansi administratif independen Nippon Export dan Asuransi Investasi (NEXI).
"Perlu dicatat bahwa pinjaman ini adalah proyek yang berkaitan dengan promosi bantuan pembangunan luar negeri untuk fasilitas pembiayaan, mengamankan dan pengembangan sumber daya dan energi di bawah JBIC," papar Arita dan Tazaki dari JBIC.
Proyek ini merupakan proyek dari Mitsubishi Corporation (selanjutnya disebut sebagai Mitsubishi), Korea Gas Corporation, perusahaan minyak milik negara di Indonesia PT Pertamina (Persero) dan Indonesia corporation PT Medco Energi Internasional Tbk, didanai Donggi-Senoro LNG, Inc. di Indonesia, untuk proyek di pulau Sulawesi pantai timur bagian tengah, yang akan membangun dan mengoperasikan produksi tahunan 2 juta ton gas alam cair (selanjutnya disebut sebagai "LNG") untuk dijual kepada perusahaan listrik Jepang, untuk produksi LNG selama jangka waktu 13 tahun. Pinjaman tersebut dikhususkan untuk dana yang diperlukan bagi pembangunan pabrik LNG.
Jepang yang kekurangan energi, berusaha mengamankan pasokan yang stabil dari gas alam, yang menyumbang lebih dari 40% dari struktur penggunaan gas di Jepang.
Keputusan kabinet Jepang per April 2014 mengenai Rencana Energi Basic adalah sumber pasokan LNG di diversifikasi.
Indonesia merupakan pengimpor LNG terbesar bagi Jepang sampai awal 2000-an, dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan volume impor, telah diperkirakan akan menurun di masa depan.
Dengan latar belakang ini, proyek ini, lebih dari 60% dari LNG yang akan diproduksi (1,3 juta ton / tahun) diperkirakan akan diambil perusahaan listrik Jepang.
Dukungan dari JBIC dalam diversifikasi LNG sebagai sumber pasokan untuk Jepang dimaksudkan untuk berkontribusi pada pengadaan kestabilan yang aman. "Selain itu, JBIC juga akan melanjutkan pembahasan pemanfaatan kerangka dialog kebijakan dengan pemerintah Indonesia, agar dapat memberikan lobi terhadap relaksasi risiko politik yang terkait dengan proyek ini," tambahnya lagi.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pihak Donggi Senoro LNG mengenai kebenaran kabar dari Jepang tersebut. (Richard Susilo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News