kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dongkrak Kinerja Hulu, SKK Migas Siap Gelar Konvensi Internasional


Selasa, 15 November 2022 / 14:45 WIB
Dongkrak Kinerja Hulu, SKK Migas Siap Gelar Konvensi Internasional
Pemaparan rencana?3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 oleh SKK Migas.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersiap menggelar 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022.

Ajang konvensi internasional yang akan digelar pada 23 November hingga 25 November 2022 di Bali ini diharapkan akan mendongkrak kinerja sektor hulu baik dari sisi iklim investasi maupun kolaborasi antar sektor.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan untuk mencapai target 1 juta barel per hari (BPH) serta 12 miliar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada Tahun 2030 dibutuhkan peningkatan iklim investasi.

"Setidaknya perlu investasi hulu migas hingga US$160 miliar dalam kurun waktu  10 tahun mendatang hingga 2030," kata Fatar saat Konferensi Pers menyambut IOG 2022 di Jakarta, Selasa (15/11).

Fatar melanjutkan, konvensi migas terbesar Indonesia tersebut akan fokus pada upaya meningkatkan iklim investasi migas dengan memperkuat kolaborasi sambil terus beradaptasi dengan transisi energi.

Baca Juga: Sektor Migas Masih Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menurutnya, peran industri  migas semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi. Sektor migas diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif.

Bahkan, proses menuju net zero emission sudah mulai diterapkan oleh pelaku industri migas seperti lapangan Ubadari dan Lapangan Vorwata yang dikelola oleh BP.

Fatar melanjutkan, potensi Indonesia masih menjanjikan bagi para investor. Meski demikian, para pelaku usaha kembali menekankan beberapa isu klasik yang selama ini menjadi perhatian. Isu-isu tersebut antara lain perbaikan dalam hal fiskal, kepastian hukum, kualitas data, dan ketersediaan infrastruktur.

“Faktor-faktor tersebut secara signifikan akan meningkatkan daya tarik investasi Indonesia untuk bisnis hulu migas,” kata Fatar Yani.

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan investasi di bidang hulu minyak dan gas bumi. Kebijakan yang dilakukan, antara lain menawarkan terms and conditions penawaran wilayah kerja migas yang menarik bagi investor, perbaikan sistem  perizinan, serta regulasi lainnya.

“Kami berharap dengan adanya Konvensi IOG 2022 ini, para pemangku kepentingan di industri migas dapat duduk bersama dan mencari solusi untuk meningkatkan iklim investasi migas ke depan, terutama jelang Indonesia Emas 2045,” kata dia.

Chairman Organizing Committee IOG 2022, Mohammad Kemal mengatakan ajang IOG 2022 merupakan gelaran hybrid pertama setelah 2 tahun sebelumnya acara dilakukan secara virtual.

Baca Juga: Ini Strategi Pertamina Hulu Mahakam Pertahankan Produksi di Lapangan Migas Tua

Kemal menyebutkan ada tiga bagian besar konsep yang akan dibawakan dalam acara IOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition. Hal ini linear dengan program-program pemerintah Indonesia dan target Indonesia yang lebih berkelanjutan.

Konsep tersebut merupakan kesinambungan dari dua acara IOG sebelumnya. Target Peserta tahun ini adalah sebesar 10.000 peserta online dan 1000 peserta offline dengan jumlah pembicara mencapai lebih dari 120 pembicara.

Kemal menyatakan, IOG 2022 menjadi salah satu poros penting bagi industri migas dalam usaha untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD di tahun 2030.

Pasalnya, dalam acara ini, akan hadir para stakeholder dari berbagai institusi dan perusahaan industri migas yang memegang peranan penting dalam menentukan masa depan energi Indonesia.

SKK Migas berharap rangkaian pembahasan dalam rangka meningkatkan produksi migas nasional dan transisi energi yang telah dilakukan oleh berbagai entitas dan asosiasi di sektor hulu migas, akan lebih ditajamkan lagi dalam kegiatan IOG 2022.

“Harapannya, di sisa tahun 2022 industri hulu migas sudah menyelesaikan hal-hal yang harus diperbaiki dan menyiapkan peluang 2023 untuk dapat dijalankan lebih baik,” kata Kemal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×