Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel terus melakukan berbagai aksi korporasi untuk mendorong capaian kinerja yang positif di tahun 2023. Mitratel mengaku fokus bisnisnya kini mulai bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko (Teddy) mengatakan sebagai Tower Provider Independen, perseroan akan terus agresif memonetisasi asetnya melalui order dari seluruh Mobile Network Operator (MNO) seiring ekspansi jaringan MNO termasuk di luar Jawa.
Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO tentunya akan berdampak pada tumbuhnya Tenancy Ratio yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Akuisisi 6.088 Menara Sepanjang 2022, Ini Rinciannya
“Kami yakin nilai perusahaan akan meningkat pesat di tahun 2023, yang didukung oleh kinerja finansial yang baik. Mitratel optimis dengan dominasi pasar yang kuat, Langkah ekspansi bisnis yang kami lakukan secara organik dan non organik akan berdampak pada kinerja finansial kami di tahun ini” kata Teddy, Senin (13/2).
Direktur yang biasa disapa Teddy ini mengungkapkan berbagai aksi korporasi yang telah dijalani oleh Mitratel baik secara organik maupun non organik pada tahun-tahun sebelumnya, berhasil menjadikan Mitratel sebagai pemilik tower terbesar di Asia Tenggara dan dijuluki sebagai Raja Menara dengan jumlah kepemilikan menara lebih dari 35.000.
Walaupun menjadi perusahaan menara dengan jumlah terbesar, tenancy ratio Mitratel masih tertinggal dibandingkan kompetitor. Namun demikian saat ini Mitratel berhasil mencatatkan EBITDA Margin yang sejajar dengan kompetitor. Sehingga dalam jangka pendek sampai menengah kinerja Mitratel diharapkan sudah mampu untuk melampaui kompetitor.
"Setelah Mitratel menjadi pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara, kami terus berusaha menjaga agar fundamental perusahaan selalu terjaga dengan memiliki kinerja yang baik dan solid, serta tumbuh di atas rata-rata industri," kata Teddy.
Lebih lanjut Teddy mengatakan masih banyak peluang bisnis yang dapat dijalankan dan pastinya berpotensi memberikan keuntungan, sehingga bisnis ini dapat tumbuh berkelanjutan.
Mitratel akan fokus untuk memberikan solusi end-to-end bagi pelanggannya dimana saat ini Mitratel sudah menyiapkan layanan Fiber-to-the-Tower (FTTT), Energy-as-a-Service (EaaS), dan layanan berbasis satelit, hal ini sulit direplikasi oleh kompetitor lainnya.
“Saya yakin bisnis infrastruktur telekomunikasi masih terus tumbuh dan berkembang serta menjanjikan bagi para investor. Para investor dapat melihat dan mempertimbangkan statistik yang terkait dengan bisnis tower ini di Mitratel, seperti banyaknya jumlah menara, pertumbuhan pendapatan dan tingkat keuntungan yang signifikan, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat saat melakukan investasi," kata Teddy.
Teddy mengatakan tidak sulit untuk membayangkan pertumbuhan kapitalisasi pasar Mitratel ke depan, dimana saat ini masuk 30 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar. "Ambisi kami masuk ke 20 besar atau bahkan 10 besar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News