Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menggandeng sembilan badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi untuk mendorong gerakan penggunaan kompor induksi. Nota kesepahaman sudah terjalin untuk meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga untuk mengurangi impor LPG dan penghematan devisa negara.
Nota kesepahaman sudah ditandatangani PLN bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan, PT Amarta Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan Perum Perumnas. Ditambah dengan satu BUMN perbankan, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan pada Rabu (31/3) disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dalam sambutannya, Erick Thohir menyampaikan bahwa sinergi ini merupakan langkah konkrit dari BUMN dalam upaya mendorong peningkatan ketahanan energi nasional yaitu dengan memastikan penyerapan energi dalam negeri. Menurut Erick, gerakan penggunaan kompor induksi dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
"Program ini sangat bermanfaat bagi berbagai kalangan sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar, " ujar Erick dalam siaran pers, Rabu (31/3).
Baca Juga: Tambah daya listrik PLN dapat diskon hanya lewat ponsel, begini caranya
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengapresiasi dukungan Kementerian BUMN dan seluruh BUMN karya yang terlibat dalam sinergi BUMN yang mendukung gerakan penggunaan kompor induksi ini. Zulkifli bilang, salah satu upaya untuk mendorong penyerapan konsumsi energi dalam negeri secara optimal ialah dengan mengajak masyarakat untuk dapat beralih menggunakan kompor induksi tanpa harus bergantung kepada kompor gas. "Karena saat ini penyediaan sumber energi untuk gas masih didapatkan melalui impor sehingga membuat masyarakat berada pada kondisi imported energy consumption,” ungkap Zulkifli.
Dalam sinergi ini terdapat dua poin yang menjadi landasan utama. Pertama, mendorong penggunaan kompor induksi pada proyek unit perumahan dan apartemen yang sedang atau akan dibangun. Kedua, menciptakan kemudahan kepada mitra kerja yang menerapkan program konversi kompor LPG ke kompor induksi. "Melalui gerakan penggunaan kompor induksi ini diharapkan penggunaan energi bersih dan energi dalam negeri bisa lebih masif, dan secara langsung mendorong kemandirian dan ketahanan energi," imbuh Zulkifli.
Baca Juga: Pastikan keamanan pasokan batubara, PLN gandeng TNI AD
Dalam acara ini PLN juga melakukan sinergi dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR. Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kementerian PUPR dilakukan untuk mengembangkan integrasi data layanan listrik untuk KPR bersubsidi.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan dengan adanya integrasi yang baik dengan PLN, maka pihaknya dapat memiliki gambaran terkait keterhunian rumah bersubsidi yang berdampak pada ketepatan sasaran penyaluran Dana FLPP. Dia menambahkan, integrasi ini juga akan membantu kementerian PUPR untuk mengetahui rumah mana yang sudah dibangun dan sudah terhuni melalui catatan data pemakaian listrik.
"Dengan integrasi data tersebut, pemerintah melalui Kementerian PUPR dapat memantau keterhunian rumah bersubsidi melalui data pengguna listrik. Dengan demikian, diharapkan alokasi subsidi melalui KPR bersubsidi dapat lebih termonitor dan tepat sasaran," pungkas Basuki.
Baca Juga: PLN sebut stimulus listrik kuartal II berpotensi dinikmati hingga 33 juta pelanggan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News