Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai langkah untuk mendorong percepatan pertumbuhan startup energi di Indonesia, PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan program Pertamina XScouts sebagai platform kolaborasi open innovation antara Pertamina dan founder startup energi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam sambutannya mengutarakan, Pertamina mengundang potential startup untuk berkolaborasi dalam konteks mutual benefit. Kesempatan kolaborasi pengembangan innovation to business tersebut terbuka bagi start up khususnya di bidang energi bersih, elektrifikasi, petrokimia dan teknologi pendukungnya, yang memiliki tantangan tersendiri.
“Harapan kami, dengan Pertamina XScouts ini dapat turut membangkitkan gairah inovator-inovator unggul Indonesia untuk membawa inovasinya menjadi business value berkolaborasi dengan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional,” ungkap Nicke dalam keterangan resmi, Jumat (1/10).
Bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan antara Pertamina dan Startup, imbuh Nicke, dapat berupa aplikasi teknologi hasil inovasi, kerja sama perluasan channel to market, access to expertise, dan kerja sama bisnis lainnya.
Baca Juga: Kementerian ESDM lakukan uji coba perdagangan karbon dengan 80 unit PLTU batubara
“Dalam konteks mutual benefit, kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, bagi Start Up dan Pertamina," imbuh Nicke.
Nicke menegaskan, bergairahnya “innovation to business” di bidang energi ini tentunya juga akan menciptakan lebih banyak pilihan menarik bagi pasar sehingga akan semakin mempermudah terjadinya transisi energi dalam mendukung pencapaian target Energy Mix dan meningkatkan perekonomian nasional yang erat kaitannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta komitmen ESG perusahaan.
Pertamina XScouts, sebagai program Open Innovation yang digulirkan Pertamina ini turut diapresiasi oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Menurutnya, inovasi diperlukan untuk mengembangkan energi baru terbarukan untuk menjaga ketahanan energi dan memastikan pembangunan energi yang berkelanjutan.
Dadan menjelaskan bahwa Startup bidang energi dibutuhkan untuk mendorong pencapaian komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan EBT karena dapat memprakarsai proyek energi terbarukan, menggairahkan iklim investasi, menciptakan inovasi di bidang energi, memanfaatkan potensi energi terbarukan menjadi energi listrik atau substitusi energi lainnya seperti bio fuel dan bio massa.