kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong eksplorasi tambang baru, Archi siap tingkatkan kapasitas produksi


Senin, 10 Mei 2021 / 19:59 WIB
Dorong eksplorasi tambang baru, Archi siap tingkatkan kapasitas produksi
Tambang emas Toka Tindung?oleh PT Archi Indonesia di Minahasa, Sulawesi Utara.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Archi Indonesia menargetkan peningkatan kegiatan eksplorasi tambang baru untuk beberapa tahun mendatang.

Direktur PT Archi Indonesia Adam Jaya Putra mengungkapkan saat ini tambang Archi terletak di Eastern Corridor.

Rencana eksplorasi ke depannya bakal difokuskan pada Western Corridor dengan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) mencapai US$ 12 juta hingga US$ 15 juta per tahun.

"Cadangan emas awal produksi di 2011 900 ribu ounces, sekarang mencapai 3,9 juta ounces dan kita sudah produksi sekitar 2 juta ounces selama 10 tahun. 5 tahun ke depan mungkin ketemu sekitar 8 juta ounces," ujar Adam dalam Wawancara bersama Kontan.co.id, Senin (10/5).

Baca Juga: Lotus Archi merilis produk emas spesial Lebaran, bisa dibeli di e-comerce berikut

Dengan jumlah cadangan yang meningkat, Archi pun menargetkan bisa meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat.

Kapasitas pabrik yang saat ini sebesar 4 juta ton diharapkan bisa meningkat mencapai 8 juta ton.

Wakil Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra menjelaskan sektor pertambangan memang jadi andalan perusahaan pasalnya sekitar 98% revenue bersumber dari sektor hulu tersebut.

Rudy melanjutkan, eksplorasi western corridor telah dimulai sejak Agustus-September 2020 dimana dalam kurun waktu 3 hingga 4 bulan jumlah cadangan yang ditemukan mencapai 250 ribu ounces.

"Potensi sangat besar sehingga ke depan eastern corridor sebagai (daerah) operasi yang stabil dan wilayah pengembangan di Western Corridor," jelas Rudy dalam kesempatan yang sama.

Rudy menambahkan dari luas area konsesi yang mencapai hampir 40 ribu hektare, saat ini pemanfaatannya baru mencapai 10%.

Adam melanjutkan, dengan berbagai rencana tersebut, Archi memperkirakan alokasi capex mencapai US$ 70 juta hingga US$ 80 juta per tahun untuk lima tahun ke depan.

Nantinya, alokasi capex bakal didominasi untuk kegiatan eksplorasi dan peningkatan kapasitas.

Baca Juga: Archi Indonesia dikabarkan menunda rencana IPO

Tak sampai di situ, Adam memastikan jika nantinya produksi semakin optimal bukan tak mungkin Archi bakal mendorong proyek pemurnian demi membuka peluang menjual hasil produksi ke pasar domestik.

"Jika aturan perpajakan berubah kita bisa pasarkan langsung ke domestik dan membuat pemurnian maka akan menjadi fully integrated gold company," terang Adam.

Adapun, saat ini kendala pemasaran produk ke pasar domestik dikarenakan besaran biaya pajak yang dikenakan yang mencapai 10%.

Demi membangun fasilitas pemurnian, biaya investasi diperkirakan sekitar US$ 5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×