kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Dorong Hilirisasi, Bisa Menggunakan Skema Business to Business (B2B)


Senin, 20 Oktober 2025 / 21:43 WIB
Dorong Hilirisasi, Bisa Menggunakan Skema Business to Business (B2B)
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter mineral.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program hilirisasi mineral oleh BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (Mind Id) tidak hanya memperkuat struktur industri nasional.

Program ini juga  membuka lapangan kerja baru dan menumbuhkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasi tambang.

Ketua Komisi XII DPR, Bambang Patijaya menilai, kebijakan hilirisasi saat ini bukan sekadar jargon politik, melainkan  transformasi ekonomi Indonesia dari negara berbasis komoditas menuju negara industri bernilai tambah.

“Hilirisasi ini bentuk  transformasi ekonomi Indonesia, dari yang tadinya berbasis komoditas menjadi minimal pengolahan barang setengah jadi,” kata Bambang, dalam  keterangannya, dikutip Minggu (19/10/2025).

Pemerintah dan DPR berkomitmen mengawal pelaksanaan kebijakan tersebut secara terukur dan berkelanjutan. "Untuk melakukan hilirisasi dan mewujudkannya sudah dibentuk Satgas Hilirisasi.,” ujarnya.

Pemerintah telah menyusun peta jalan hilirisasi dengan fokus pada 28 komoditas unggulan yang mencakup sektor minerba, kelautan dan perikanan, hingga perkebunan. Total investasi dalam peta jalan tersebut mencapai US$ 618 miliar hingga tahun 2040.

Baca Juga: Pengerjaan Proyek Hilirisasi Bauksit Masih Tersendat-sendat

Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyerahkan 18 dokumen feasibility study (FS) kepada BPI Danantara sebagai lembaga pelaksana pembiayaan dan proyek. 

Dari total proyek tersebut, delapan di antaranya berasal dari sektor mineral dan bat bara dengan nilai investasi mencapai US$ 20,1 miliar atau sekitar Rp 321,8 triliun. Proyek-proyek tersebut diperkirakan mampu menyerap lebih dari 100.000 tenaga kerja baru di daerah.

“Ada 18 proyek hilirisasi yang diserahterimakan kepada Danantara. Danantara ini adalah pihak yang akan membiayai dan melaksanakan proyek-proyek tersebut. Konsepnya adalah B2B. Karena kalau hilirisasi hanya mengandalkan anggaran dari APBN, tidak akan terjadi,” sambungnya.

Hilirisasi, katanya, bukan hanya memperkuat daya saing ekonomi, tetapi juga menciptakan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan pemberdayaan UMKM di sekitar wilayah tambang.

Selanjutnya: Dukung Swasembada Pangan, Tata Kelola Pupuk Subsidi Diklaim Lebih Transparan

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Selasa 21 Oktober 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×