Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Test Center (ITC), perwakilan resmi CGFNS International di Indonesia, baru-baru ini mengenalkan dua program inovatif, yaitu CGFNS Global Passport Vault (GPVault) dan International Standards for Professional Nurses (ISPN).
Program GPVault, sebagai hasil inisiatif dari CGFNS, ditujukan sebagai layanan baru dan gratis yang memudahkan perawat untuk menyimpan dokumen evaluasi kredensial mereka sejak masa studi, yang akan berguna ketika mereka telah lulus dan mendapatkan lisensi perawat. Dengan menyimpan dokumen ini sejak masa mahasiswa, perawat dapat dengan lebih mudah bergerak secara global setelah mereka lulus dan menjadi perawat berlisensi.
Selain GPVault, ITC dan CGFNS juga memperkenalkan program International Standards for Professional Nurses (ISPN) sebagai langkah dalam mengembangkan karir perawat dan meningkatkan pengetahuan keilmuan keperawatan dengan standar internasional.
Baca Juga: Menilik upaya untuk meminimalisir tingkat pengangguran terbuka
ISPN dirancang sebagai ujian keperawatan berstandar internasional yang bertujuan untuk menjadi tolok ukur pengetahuan perawat dengan mengadopsi standar internasional. Dengan demikian, ISPN mempermudah perawat dalam mobilitas dan pengembangan karir mereka.
Peter Preziosi, Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) CGFNS International, bersama dengan CEO International Test Center (ITC), Jenny Lee, menyatakan bahwa peluncuran program GPVault, yang diprakarsai oleh CGFNS, menandai terobosan baru dalam pendidikan dan pengembangan karier keperawatan.
Mereka menekankan bahwa layanan ini, yang bebas biaya dan inovatif, memberikan mahasiswa keperawatan tahun ketiga dan keempat kesempatan untuk menyimpan dokumen evaluasi kredensial mereka secara aman, serta menyediakan platform dinamis untuk pengelolaan dan berbagi informasi.
Jenny menambahkan bahwa kolaborasi antara International Test Center dan CGFNS merupakan contoh cerdas dari upaya organisasi-organisasi visioner yang bekerja sama untuk meningkatkan profesi perawat, yang merupakan inti dari pelayanan kesehatan yang penuh kasih sayang.
“Kepada mahasiswa dan lulusan keperawatan di Indonesia, manfaatkanlah peluang yang ditawarkan oleh GPVault dan ISPN. Peluncuran ini dapat menjadi pendorong bagi perjalanan global Anda, di mana keterampilan, dedikasi, dan keahlian Anda dapat melampaui batas. Bersama-sama, mari kita ciptakan masa depan di mana setiap potensi perawat diakui dan dihargai di panggung dunia,” tegas Jenny dalam siaran siaran pers, Rabu (31/1).
Pada kesempatan tersebut, Lasro Simbolon, Deputi Penempatan Asia Afrika Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memberikan gambaran tentang peluang global yang dapat dimanfaatkan oleh perawat untuk meningkatkan karir mereka.
Lasro mengungkapkan bahwa Indonesia telah lama mengirimkan tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri, meskipun jumlahnya masih kurang dari peluang yang ada karena beberapa kendala seperti sertifikasi, keahlian, dan kemampuan bahasa.
Lasro menyambut baik kemitraan seperti ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan keperawatan di Indonesia agar dapat bersaing secara global.
Menurutnya, program ini dapat menjadi transformasi dalam sumber daya manusia di sektor keperawatan di Indonesia, memberikan mereka jaringan, profesionalitas, keahlian, dan etos kerja yang komprehensif baik di tingkat lokal maupun global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News