kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong sektor properti semakin bergerak, AREBI gelar real Estate Summit


Rabu, 17 November 2021 / 20:52 WIB
Dorong sektor properti semakin bergerak, AREBI gelar real Estate Summit
ILUSTRASI. Real Estate Summit yang diselenggarakan?Asosiasi Real Estate Broker Indonesia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti mengalami pertumbuhan cukup baik tahun ini di tengah pandemi Covid-19. Ini menjadi salah satu sektor yang menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III yang berhasil tumbuh 3,51% year on year (YoY).

Sebagai langkah untuk semakin menggerakkan sektor properti, Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menggelar The Biggest Real Estate Summit 2021  pada 17 November 2021 yang menghadirkan para pelaku dan regulator industri properti.

Lukas Bong, Ketua Umum DPP AREBI, mengatakan AREBI sebagai wadah para broker properti di Indonesia akan terus meningkatkan profesionalisme anggotanya agar mampu bersaing dan sukses dalam kondisi apapun

Baca Juga: Pendapatan Pakuwon (PWON) tumbuh 24,34% per September 2021, laba bersih naik 20,19%

“Broker properti harus terus bergerak. Banyak yang bisa dilakukan agar bisa bertahan dan terus sukses menjalani profesi sebagai broker properti di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya lewat The Biggest Real Estate Summit,” kata Lukas Bong dalam keterangan resminya, Rabu (17/11).

Dia bilang, agen properti dituntut lebih kreatif dan inovatif untuk menemukan dan menggarap peluang karena dalam setiap kondisi pasti ada peluang di tengah kondisi pandemi.

Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan RI dalam pembukaan perhelatan tersebut mengatakan, salah satu sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal III adalah properti dan broker properti menjadi bagian dari sektor properti.

Oleh karena itu, dia berharap AREBI dapat berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara Sofyan A. Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala Badan Pertanahan Nasional mengatakan, pemerintah sangat mendukung sektor properti. Kementerian Agraria ATR/BPN akan terus melakukan berbagai inovasi agar urusan pertanahan menjadi lebih mudah, cepat, efesien, dan memberikan kepastian hukum.

Terkait masalah mafia tanah, Sofyan A. Djalil mengatakan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan terus memerangi mafia tanah yang melibatkan oknum dari banyak pihak. Salah satunya dengan terus mendorong digitalisasi, sehingga meminimalkan pertemuan fisik dan proses menjadi transparan.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA): Akuisisi Ciputra (CTRA) tidak mengubah strategi kerja

Sofyan A. Djalil meminta masyarakat harus berhati-hati agar tidak dirugikann oleh mafia tanah. Salah satunya dengan menggunakan jasa broker properti yang dikenal baik, bekerja professional, berlisensi atau bersertifikat, dan anggota AREBI karena oknum broker properti saat ini juga menjadi bagian dari mafia tanah.

Wakil Ketua Umum DPP REI Hari Gani mengapresiasi dukungan dari pemerintah tersebut. Dia bilang,  pihaknya akan terus mengawal agar UU Cipta Kerja yang bisa mendorong sektor properti bisa diaplikasikan secepatnya.

Selain itu REI juga berharap agar UU Perkotaan cepat dibuat agar pengembang yang mengembangkan perumahan skala kota (township) memiliki payung hukum.

Sementara Erwin Kallo, Founder Erwin Kallo&Co mengatakan, a gar sektor properti semakin berkembang, memang dibutuhkan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu dibutuhkan aturan yang bisa diaplikasikan di lapangan.

Erwin Kallo meminta semua pihak untuk bekerjasama dalam memerangi mafia tanah. “Tidak hanya bisa mengandalkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) karena banyak terkait dengan pihak lain,” kata Erwin.

Herman Nagaria, Director PT Summarecon Agung Tbk., mengatakan pasti ada peluang yang bisa digarap di dalam krisis. Untuk menangkap peluang, maka dibutuhkan komunikasi yang baik.

Baca Juga: Investasi properti di Asia Pasifik melonjak 30% hingga September 2021

Seperti pusat perbelanjaan yang terkena hantaman besar saat pandemi dan Summarecon melakukan komunikasi dengan para tenant  mencari jalan apa yang bisa dilakukan. “Akhirnya kita mendorong penjualan online sehingga pusat perbelanjaan menjadi center delivery. Banyak pelajaran yang bisa didapat dari kirisis akibat pandemi ini,” ujar Herman.

Agen properti saat ini sangat dibutuhkan oleh developer karena sangat membantu penjualan. Jumlah agen properti yang besar menjadi ujung tombak penjualan oleh developer. Bahkan penjualan yang diraih dari agen properti lebih besar dibanding dari tim in-house marketing.

“Dalam menggandeng agen properti, kami bekerjasama dengan AREBI untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Agen properti yang memasarkan produk properti Summarecon kita minta menjadi anggota AREBI agar mereka bisa bekerja secara profesional,” pungkas Herman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×