kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua anak usaha pailit, Golden Plantation (GOLL) incar proses damai


Jumat, 31 Januari 2020 / 19:57 WIB
Dua anak usaha pailit, Golden Plantation (GOLL) incar proses damai


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Sayangnya, Budhi masih enggan untuk menyebutkan berapa investasi yang diincar oleh GOLL. Budhi pun mengatakan, pihaknya masih menghitung besaran belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini. "Kami sedang menghitung. Setelah keluar angkanya, kita usahakan dari internal dan pihak ketiga," sebutnya.

Menurut Budhi, GOLL sebenarnya sempat melakukan penjajakan dengan investor dalam negeri. Namun, lantaran kondisi bisnis dan pasar sawit belum sepenuhnya membaik, kesepakatan investasi pun belum terjadi.

Budhi berharap, dengan adanya program biodiesel, kondisi bisnis dan pasar sawit bisa menguat. Apalagi, di tahun ini mandatori B30 sudah berjalan, dan pemerintah pun berencana terus menaikkan persentase minyak sawit dalam beberapa tahun ke depan.

"Sempat (penjajakan) dengan investor domestik, tapi situasi sawit masih kurang bagus. Dengan adanya B30 saya kira akan lebih prospek," sebut Budhi.

Baca Juga: Lagi, Anak Usaha Golden Plantation (GOLL) Pailit

Selain mencari investor baru, pada tahun ini GOLL juga berencana untuk melakukan divestasi pada aset yang belum menghasilkan. Namun, Budhi bilang bahwa pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap rencana divestasi aset ini. "Kita mengevaluasi dari kebun yang ada, untuk lebih menyehatkan secara grup," sebut Budhi.

Asal tahu saja, GOLL baru merilis laporan keuangan pada tahun buku 2018. Budhi menyebut, laporan keuangan 2019 baru bisa rampung pada Juni mendatang.

Sepanjang tahun 2018, GOLL mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 117,8 miliar. Padahal di tahun sebelumnya, rugi usaha GOLL masih tercatat Rp 14,8 miliar. Sementara itu, rugi tahun berjalan GOLL juga menanjak dari Rp 34,9 miliar pada tahun 2017, menjadi Rp 131,12 miliar.

Kerugian yang menanjak itu terutama disebabkan oleh penurunan penjualan, kenaikan rugi selisih kurs dan biaya bunga. Dalam periode tersebut, Budhi juga mengakui bahwa GOLL terkendala masalah dana. "Ada kendala pendanaan. Karena terbatas, kinerja perusahaan tidak bisa optimal," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×