kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua industri berdamai soal BM bahan baku plastik


Kamis, 09 April 2015 / 19:43 WIB
Dua industri berdamai soal BM bahan baku plastik
ILUSTRASI. Warga melakukan perawatan buah kakao jelang masa panen serentak di sentral perkebunan Kakao Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Selasa (21/1/2020). ANTARA FOTO/Rahmad/pd.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketegangan antara industri manufaktur hulu dan hilir plastik sepertinya sudah mencair. Seperti diketahui kedua asosiasi di industri tersebut sempat bersitegang soal usulan industri hilir plastik yang meminta bea masuk bahan baku plastik dibebaskan atau diturunkan. Hal itu pun ditentang industri hulu pembuatan plastik, karena dinilai bisa mematikan industri hulu.

Namun dalam acara Penyerahan Penghargaan AsiaStar Awards 2014 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, hari ini Kamis (9/4), kedua asosiasi terlihat sudah duduk bersama di satu meja.

Ariana Susanti, Direktur Pengembangan Bisnis Federasi Kemasan Indonesia mengatakan bahwa telah terjadi pengertian antara kedua belah pihak soal usulan bea masuk tersebut. "Saya kira sudah ada pengertian antara kedua asosiasi. Tadi sudah duduk satu meja dengan teman-teman Inaplas (Asosiasi Industri Olefin, Aromatika dan Plastik). Bisa dimaklumi karena masing-masing asosiasi sama-sama berjuang untuk kepentingannya masing-masing," ujar Ariana.

Ariana mengatakan sampai saat ini usulan industri hilir untuk menurunkan atau membebaskan bea masuk memang belum tercapai. Jadi perusahaan industri hilir akan tetap mencoba memanfaatkan fasilitas restitusi pajak atau bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP).

"Ada restitusi atau BMDTP itu. Tapi itu kan ada hitung-hitungan dan teknisnya njelimet, nah pengusaha ini kan senangnya yang cepat dan praktis. Maksudnya agar kami bisa kompetitif, efisien dan tak terbebani," katanya.

Untuk diketahui, sebelumnya Federasi Pengemasan Indonesia kembali meminta bea masuk bijih plastik dibebaskan. Pasalnya industri hilir plastik masih 50% bahan baku seperti bijih plastik masih impor. Adapun saat ini impor biji plastik dikenakan bea masuk 10%.

Sedangkan seperti pemberitaan sebelumnya, Inaplas yang merupakan asosiasi industri hulu beranggapan bahwa dengan menurunkan bea masuk, bisa membuka keran impor dan mengganggu pasar industri hulu dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×