kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Dua investor berminat ambil alih Mandala Airlines


Jumat, 28 Januari 2011 / 19:31 WIB
Dua investor berminat ambil alih Mandala Airlines


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Setidaknya ada dua investor yang tengah bersiap mengambil alih PT Mandala Airlines yang tengah mengalami krisis keuangan. Mereka adalah PT LCNC yang merupakan lessor pesawat dan juga PT Manunggal Sejati Group Sinarmas group

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti mengatakan hingga saat ini baru dua calon investor yang menyatakan siap menjadi investor Mandala. "Ada penawaran dari beberapa perusahaan tapi baru dua itu yang serius," ungkap Herry, Jumat (28/1).

PT LCNC menurut Herry Bhakti merupakan perusahaan patungan antara asing dan lokal. Mereka memiliki cukup banyak pesawat yang disewakan. Jadi jika mengambil alih Mandala, maka operasionalisasi maskapai itu bisa cepat dilakukan.

Sementara itu, jika hingga 45 hari sejak menutup operasi, Mandala tidak juga mendapatkan investor, maka izin rute akan dicabut. Izin itu sebenarnya bisa dicabut setelah 30 hari, namun Kemenhub telah memberikan perpanjangan hingga 15 hari.

Herry mengatakan saat ini Mandala masih melakukan negosiasi. Finalisasinya diperkirakan bisa dilakukan minggu depan. Sementara itu, salah satu pemegang saham Mandala yakni Indigo Partner kemungkinan akan melepas kepemilikan sahamnya. "Pemerintah cuma memfasilitasi, ini masalah business to business, kita tidak bisa ikut campur," terang Herry.

Jusman Syafii Djamal, praktisi penerbangan mengatakan apa yang dilakukan oleh Mandala perlu disambut secara positif. Mandala juga masih memiliki potensi untuk bisa berkembang. Menurutnya lebih dari 51% maskapai penerbangan di Amerika Serikat justru menjadi maskapai besar setelah menempuh upaya restrukturisasi perusahaan. "Contohnya Delta Airlines dan Continental Airlines yang kini sukses menjadi maskapai besar," ungkap Jusman.

Jusman mengatakan Mandala Airlines harus bisa memanfaatkan waktu 45 hari yang diberikan oleh pengadilan niaga untuk mencari investor. Jika tidak mampu, maka Mandala akan dinyatakan bangkrut.

Tapi Jusman menilai sudah ada titik terang dari usaha penyelamatan maskapai itu. Hal itu terlihat dari adanya investor yang tertarik dan juga adanya pertemuan dengan para kreditur.

Jika sudah mendapatkan investor, Mandala bisa kembali ke strategi lama dengan menggarap pasar penerbangan medium dengan memilih rute-rute gemuk. Jika tidak, Mandala harus benar-benar murni penerbangan low cost carrier (LCC) agar bisa bersaing dengan maskapai LCC lainnya.






Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×