Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua armada maskapai Boeing 737-800 NG Sriwijaya Air mengalami keretakan. Akibatnya dua armada itu tidak bisa beroperasi dan kini berada dalam kondisi grounded.
Direktur Kualitas dan Keamanan Sriwijaya Air Toto Soebandoro mengatakan mengkonfirmasi akan hal tersebut. Namun ia menegaskan kondisi itu tidak berdampak pada operasional Sriwijaya Air. “Tidak berdampak karena belum semua pesawat kita terbangkan,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (21/10).
Baca Juga: Total ada lima pesawat Boeing 737 NG yang retak, Kemenhub: Sudah dikandangkan
Menurutnya karena nilai perbaikan itu sangat besar, maka kerusakan bakal ditanggung lewat asuransi yang disediakan oleh perusahaan leasing di mana Sriwijaya Air menyewa pesawat tersebut. Namun hingga kini, Toto belum mengetahui berapa klaim yang bisa diperoleh Sriwijaya Air atas keretakan tersebut.
Saat ini Sriwijaya Air memiliki total 30 unit armada. Dari total 30 armada tersebut, sekitar 18 sampai 20 unit armada beroperasi setiap harinya yang disesuaikan oleh kebutuhan. Dirinya berharap kondisi keretakan pesawat itu bisa kembali normal pada bulan November 2019 nanti.
Baca Juga: GMF AeroAsia (GMFI) ekspansi ke Bangladesh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News