Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Edy Can
JAKARTA. Target swasembaga gula pada 2014 mendatang sebesar 3,1 juta ton terancam gagal. Ini lantaran produksi gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mulai menurun.
PTPN II misalnya. Direktur Utama PTPN II Bhatara Moeda Nasution mengaku, produksi gula menurun karena faktor iklim. "Benih-benih tebu di Sumatera Utara hanya ada untuk iklim tropis. Sementara untuk Sumatera Utara itu curah hujannya sangat tinggi," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (8/10).
Bukan hanya itu. PTPN II juga terkena masalah lahan. Bhatara mengatakan, 11.000 hektare lahan PTPN II masih bermasalah. "Sehingga kami menjadi perusahaan nomor satu yang paling bermasalah dalam hal pertanahan di Sumatera Utara," katanya.
Karena itu, PTPN II berharap pemerintah memberikan alternatif bisnis lain. Bahkan, PTPN II meminta tidak diikutsertakan dalam penyuksesan program swasembada gula. "Kami minta berhenti saja sebab tidak mungkin tercapai," ujarnya.
Begitupula produksi gula PTPN VII. Hingga kini produksi gula PTPN VII baru mencapai 56.000 ton dari target sebesar 71.000 ton.
Direktur Utama PTPN VII Boyke Budiono menjelaskan, lahan yang PTPN VII saat ini terus berkurang. "Lahan kami tadinya 14.000hektare sekarang tinggal 9.000hektare," katanya.
PTPN VII mengklaim tidak tinggal diam dengan penurunan produksi itu. Dua pabrik milik PTPN II yang berada di Sumatera Selatan dan Lampun tetap diupayakan secara optimal. "Dua pabrik ini kalau ditotal luas areanya bisa mencapai 19 hektare. Nah, inilah yang kita gunakan untuk menggenjot kekurangan," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron menilai memang sulit untuk mencapai swasembada gula. Sebab, dua PTPN yakni PTPN II dan VII sudah menyatakan ketidaksanggupan untuk swasembada gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News