Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) mengklaim konsisten menyalurkan gula rafinasi untuk kebutuhan pelaku industri makanan dan minuman, baik skala besar maupun untuk industri skala kecil dan menengah (IKM).
Untuk itu, AGRI baru-baru ini telah bekerja sama dengan industri makanan minuman di wilayah Jawa Barat. Jika berhasil, AGRI berencana memperluas pola kemitraan ke daerah lainnya seperti Jawa Tengah, Banten, Jabodetabek dan Kalimantan.
"Kemitraan dengan pelaku usaha bisa memotong dua hingga tiga jalur distribusi yang selama ini memasok gula rafinasi ke Industri Kecil dan Menengah (IKM), “ terang Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Suryo Alam di Jakarta, Rabu (3/10).
Menurut Suryo, dengan adanya kemitraan langsung antara AGRI dan IKM, maka harga gula rafinasi yang diterima oleh IKM tersebut berada dibawah harga jalur distribusi biasanya. “Selain itu, pasokannya juga terjamin," jelas Suryo.
Suryo Alam menjelaskan, gula rafinasi buatan dalam negeri sudah memiliki kualitas standar nasional, karena sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Juga telah memiliki sertifikat ISO:9001 untuk kualitas mutu.
Sehingga, makanan atau minuman olahan yang menggunakan gula rafinasi tidak perlu khawatir dari kandungan bahan pengawet, sebab, gula dari anggota AGRI berasal dari gula murni.
Sementara itu, Ketua Umum Koperasi Asosiasi Industri Kecil Menengah (IKMA) Jawa Barat Suryono mengatakan, gula rafinasi merupakan bahan baku vital bagi industri makanan dan minuman olahan di Jawa Barat.
Saat ini, setidaknya ada 40.000 anggota koperasi di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat yang membutuhkan gula rafinasi dalam jumlah yang tidak sedikit. "Setidaknya kami butuh 7.200 ton gula rafinasi untuk IKM di Jawa Barat,” jelas Suryono.
Selama ini, saat membeli gula rafinasi, anggota koperasi dan IKM menjangkaunya dari distributor tingkat 3 atau 4, sehingga harganya lebih tinggi. Dengan adanya kemitraan dengan AGRI, maka harga gula rafinasi yang dibeli lebih murah Rp 800 sampai Rp 1.000 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News