kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dugaan Data 26 Juta Pelanggan Bocor, Telkom: Kami Ragu karena Harganya Rp 470.000


Rabu, 24 Agustus 2022 / 04:20 WIB
Dugaan Data 26 Juta Pelanggan Bocor, Telkom: Kami Ragu karena Harganya Rp 470.000


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sudah melakukan investigasi soal data 26 juta pelanggan Indihome yang diduga bocor. Ternyata, data itu bukanlah data pelanggan IndiHome. 

Bahkan, harga yang diklaim sebagai data 26 juta pelanggan IndiHome yang dijual di situs gelap hanya sekitar Rp 470.000.

Angka tersebut diketahui saat Telkom terpaksa membeli data tersebut untuk melakukan investigasi lebih lanjut. 

"Pada saat kemarin ribut-ribut kami juga ikut di forum akhirnya, beli juga. Pengen tahu datanya bener enggak sih? Nah datanya itu angkanya kurang lebih yang kemarin beredar itu sebesar 0,009478 bitcoin atau Rp 470.000 untuk data sebanyak 26 juta," ujar Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom Ahmad Reza saat konferensi pers di Telkom Land Mark Tower, Jakarta pada Senin (22/8/2022). 

Besaran harga itulah yang membuat manajemen Telkom menyangsikan kebenaran data tersebut. 

Kendati demikian, proses investigasi harus tetap dilakukan untuk memastikan data tersebut bukanlah data pelanggan layanan IndiHome. 

Baca Juga: TLKM Memastikan Data Pribadi dan Browsing History Setiap Pelanggan Aman

Saat diinvestigasi pun akhirnya terbukti bahwa data yang dijual berbeda dengan data pengguna IndiHome yang tersimpan di sistem perusahaan. 

Menurut dia, berdasarkan hasil investigasi, data yang dijual di forum breached.to berjumlah 26.730.790 record dengan komposisi browsing history dan data pribadi. 

"Kami lihat yang beredar, data yang dijual Rp 470.000 untuk 26 juta data ya kami bisa melihat kualitas datanya seperti apa. Hanya saja di masyarakat 'Wah data kami hilang nih, data kami dijual lagi'," imbuhnya. 

Padahal kata dia, setiap perusahaan pasti menyimpan data pelanggannya dengan ketat dan rahasia menggunakan sistem pengamanan terbaik. 

"Kasihan masyarakat sebenarnya. Enggak gitu juga jual data, katanya data diumbar segala macam. Ini butuh edukasi ke masyarakat juga kalau data tidak semudah itu diambil orang saat ini. Data juga sangat diproteksi semua institusi," tukasnya. 

Baca Juga: Telkom Indonesia Pastikan Data yang Beredar Hasil Rekayasa atau Fabrikasi

Sementara VP Network/IT Strategy, Technology, and Architecture Telkom Rizal Akbar menambahkan, data pelanggan sebuah perusahaan bernilai tinggi jika dijual. 

"Kalau nilainya, value-nya buat kita kalau itu benar (data pelanggan IndiHome) pasti sangat tinggi nilainya," ucap Rizal. 

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga data pelanggan dengan baik dan sangat berhati-hati dalam keamanannya agar data-data milik pelanggan tidak bocor ke luar. 

"Karena buat kami data itu adalah nomor satu yang buat kami itu sesuatu yang harus kami jaga. Itu terkait juga dengan kepercayaan pelanggan terhadap institusi, terhadap organisasi bisnis ini," tutur Rizal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Data 26 Juta Pelanggan Indihome, Telkom: Harganya Rp 470.000, Hanya Data "Browsing History""
Penulis : Isna Rifka Sri Rahayu
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×