kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Duh! Harga daging masih tinggi di Pontianak


Sabtu, 01 Juni 2013 / 14:04 WIB
Duh! Harga daging masih tinggi di Pontianak
ILUSTRASI. Kanwil Wajib Pajak Besar atau Kanwil LTO tercatat telah mengantongi penerimaan sebesar Rp 332 triliun per 15 Desember 2021.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

PONTIANAK. Peneliti Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, FX Widarto, mengatakan hasil dari pantauan dan analisis data historis. Inflasi bulan Mei diperkirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan April, meski diprediksi masih di bawah level 0,8% (mtm).

Menurutnya, hasil pantauan harga kebutuhan pangan di empat pasar tradisional di Kota Pontianak oleh tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar hingga pekan keempat bulan Mei menunjukkan harga sebagian besar bahan pangan cenderung meningkat dibandingkan bulan April.

"Selain masalah pasokan, inflasi bulan Mei diduga disebabkan oleh meningkatnya ekspektasi inflasi menyusul berlarut-larutnya keputusan pemerintah tentang kenaikan harga BBM bersubsidi," ujarnya kepada Tribun, Jumat (31/05/2013) malam.

Widarto menjelaskan, terkait kelompok bahan pangan pokok, harga 6 jenis beras yang disurvei rata-rata meningkat sebesar 3,5%. Kenaikan harga tertinggi dialami oleh beras jenis IR42 sebesar 3,84%, sedangkan kenaikan harga terendah dialami  boleh beras jenis pandan wangi sebesar 3.33%. Kondisi berbeda dialami komoditas bumbu-bumbuan. Harga cabai merah besar keriting dan cabai merah besar biasa mengalami kenaikan masing-masing 10,65% dan 15,27%.

"Satu-satunya jenis cabai yang terpantau mengalami penurunan harga adalah cabai merah rawit yaitu sebesar 17,50%. Penurunan yang sama juga dialami harga komoditas bawang merah dan bawang putih yang masing-masing turun sebesar 20,82% dan 13,63%," paparnya.

Sementara itu, pada komoditas peternakan, harga daging sapi terus merangkak naik sejak awal tahun 2013. Harga daging sapi terpantau meningkat sebesar 3,67% dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan demikian akumulasi kenaikan harga daging sapi pada tahun 2013 sudah mencapai 10,50% atau menembus harga Rp 96.250 per kg. Kebijakan pembatasan impor daging sapi yang tidak diimbangi dengan produksi yang cukup diduga menyebabkan harga daging sapi terus merangkak naik.

Kondisi berbeda dialami oleh harga daging ayam ras yang terpantau mengalami penurunan sebesar 14,94%. Kondisi tersebut diduga karena melimpahnya pasokan daging ayam ras di pasar, sementara permintaan cenderung menurun seiring telah berlalunya perayaan hari besar keagamaan dan budaya. Berbeda dengan harga daging ayam ras, harga telur ayam ras justru terpantau mengalami kenaikan sebesar 1,24%.

Harga komoditas perikanan mengalami kenaikan serentak. Ikan tongkol mengalami kenaikan harga terbesar yaitu sebesar 5,09%, disusul kemudian dengan ikan tenggiri sebesar 5,03%, ikan bawal 3,53% dan ikan gembung 3,25%. Hanya harga udang basah yang terpantau mengalami penurunan sebesar 0,48%. Sedangkan dari komoditas non pangan, harga emas dan ongkos angkutan udara pada bulan Mei terpantau relatif stabil. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×