kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Duh! lahan industri di Indonesia kian mahal


Selasa, 19 Juni 2012 / 07:56 WIB
Duh! lahan industri di Indonesia kian mahal
ILUSTRASI. Promo Wingstop Party Pack cocok untuk Anda yang menyukai ayam goreng. Dok: Instagram Wingstop


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Riset konsultan properti Colliers International menyatakan terjadi kenaikan harga lahan kawasan industri di Indonesia selama periode Oktober 2011-Maret 2012. Bahkan, kenaikan harga lahan di Bekasi dan Karawang itu memimpin kenaikan harga lahan kawasan Industri di 13 negara Asia Pasifik yang disurvei Colliers.

"Harga lahan industri di Indonesia, yaitu di Karawang dan Bekasi masing-masing tumbuh 38,6% dan 24,9% dalam periode enam bulan yang berakhir

Maret 2012, mewakili pertumbuhan harga lahan industri di Asia Pasifik," ujar Direktur Eksekutif Riset dan Konsultasi Asia Simon Lo dalam rilis yang diterima KONTAN, Senin (18/5). Namun kenaikan tarif sewa dan harga properti industrinya lebih rendah, masing-masing hanya 13,1% dan 3,9%.

Pemicunya adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil dan upah tenaga kerja Indonesia yang rendah sehingga menarik produsen. Tapi, persentase kenaikan itu tetap lebih rendah ketimbang kenaikan rata-rata harga lahan industri di Indonesia enam bulan sebelumnya, yang melesat 45%.

Sebagai perbandingan, harga lahan industri di Shanghai hanya tumbuh 4% selama periode yang sama. Sebaliknya, sewa lahan industri di Tokyo dan sekitarnya malah menurun karena permintaannya melemah.

Menurut riset itu, permintaan terbesar bagi lahan industri di Indonesia masih berasal dari Jepang. Investor Korea Selatan juga mulai mencari lahan industri yang luas.

Dari segi jenis industri, otomotif dan industri yang berkaitan dengan itu masih menjadi konsumen utama. Industri lain yang aktif adalah manufaktur, baja, farmasi, logistik, dan bahan bangunan.

Sebagai contoh, dua perusahaan suku cadang asal Jepang membeli lahan di Delta Silicon, Bekasi. Beberapa perusahaan lain juga membeli lahan di Suryacipta, Karawang.

Colliers melaporkan bahwa pasokan lahan industri siap pakai ternyata kurang. Alasannya, lahan di sejumlah kawasan industri di lokasi strategis seperti Karawang dan Bekasi sudah terbatas. "Hal ini bisa memicu pengembang untuk menaikkan harga lebih tinggi lagi," ujar Lo.

Maka, Colliers memprediksi selama 12 bulan mendatang harga lahan kawasan industri di Indonesia masih akan naik tajam hingga 25%. Pasalnya, belum ada pasokan baru sampai tengah tahun 2013.

Dari catatan Colliers, Sepanjang Oktober 2011-Maret 2012, Suryacipta meraup delapan transaksi pembelian lahan. Mayoritas oleh perusahaan komponen otomotif dan satu perusahaan plastik. Sedangkan Delta Silicon mencatatkan tiga transaksi pembelian lahan untuk gudang dan perusahaan suku cadang.

Modern Cikande juga melego lahan ke perusahaan gas, tekstil, dan konveksi. Sedangkan Jababeka menjual lahannya ke perusahaan farmasi dan elektronik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×