kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dunia Usaha Optimistis Bisa Bangkit pada Tahun Ini


Senin, 17 Januari 2022 / 22:32 WIB
Dunia Usaha Optimistis Bisa Bangkit pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Kawasan perkantoran di Jakarta, Senin (10/1). /Pho. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/01/2022.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya kasus varian omicron tak membuat pelaku usaha pesimistis untuk tahun ini. Penanganan pandemi yang jauh lebih baik selama dua tahun belakangan diyakini bakal mendorong pemulihan ekonomi dan meminimalisir dampak dari varian omicron.

Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengungkapkan, iklim usaha pada tahun 2022 sangat menjanjikan untuk mengalami pemulihan. Hal ini terdorong pemulihan konsumsi sepanjang akhir tahun kemarin.

Menurutnya, jika pemerintah bersama masyarakat mampu mempertahankan pengendalian pandemi yang baik, khususnya untuk mencegah merebaknya Omicron dan mempercepat vaksinasi hingga mencapai herd immunity serta transisi ke fase endemi maka pemulihan ekonomi bisa lebih lancar dan stabil.

"Sektor usaha yang sangat menjanjikan pemulihan yang eksponensial adalah sektor jasa, khususnya sektor perjalanan, ritel dan pariwisata," ungkap Shinta kepada Kontan, Senin (17/1).

Baca Juga: Ekonom: Ada Potensi Penurunan Surplus Neraca Perdagangan di Tahun 2022

Shinta melanjutkan, apalagi jika dapat memanfaatkan momentum G20 pada tahun ini maka sejumlah sektor tersebut dapa rebound dengan lebih tinggi dan lebih cepat ketimbang sektor lainnya.

Selain sektor-sektor tersebut, sektor kesehatan, pendidikan dan digital juga diyakini bisa mengalami pertumbuhan. "Selain itu, kami juga memperkirakan adanya normalisasi penuh terhadap aktivitas ekonomi global di paruh kedua 2022 sehingga perbatasan bisa dibuka lebih besar tanpa risiko peningkatan penyebaran pandemi yang terlalu membahayakan," kata Shinta.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menjelaskan, dari penanganan yang sudah dilakukan sejauh ini maka dampak dari varian Omicron pada dunia usaha nampaknya bisa diminimalisir. Menurutnya, dunia usaha akan mengalami kesulitan jika PPKM secara ketat kembali diberlakukan. 

Adapun, saat ini ada sejumlah faktor yang dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Antara lain, ekspor yang mulai meningkat seiring masih berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"Jadi kita sangat diuntungkan oleh kondisi itu sehingga ekspor ke Amerika dan China bisa naik. Contoh sawit, termasuk juga produk lain seperti alas kaki, tekstil dan furnitur semua naik," kata Hariyadi kepada Kontan, Senin (17/1).

Baca Juga: Perpanjangan Insentif PPnBM Dinilai Akan Dorong Pemulihan Ekonomi di 2022

Hariyadi mengungkapkan, pihaknya menilai dampak varian Omicron tidak akan begitu memberatkan seperti saat varian delta pada Juni hingga Juli tahun lalu.

Selain itu, saat ini dengan mulai membaiknya aktivitas masyarakat maka pemenuhan kebutuhan dalam negeri pun juga ikut meningkat. Pihaknya pun juga berharap stabilitas nilai tukar rupiah dapat tetap terjaga sehingga bisa mendorong pemulihan di tahun ini. 

"Tahun 2022 Insya Allah akan jadi tahun kebangkitan kita, pemulihan kita secara penuh," pungkas Hariyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×