kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duta Pertiwi (DUTI) incar pertumbuhan laba setinggi 23% pada tahun ini


Minggu, 27 Juni 2021 / 12:50 WIB
Duta Pertiwi (DUTI) incar pertumbuhan laba setinggi 23% pada tahun ini
ILUSTRASI. Hotel Le Grandeur Mangga Dua dari pengembang?Properti PT Duta Pertiwi Tbk DUTI dari grup Sinarmas Land atau Sinar Mas Land


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) melihat peluang untuk menumbuhkan pendapatan dan laba di tahun ini. Entitas anak PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ini membidik pertumbuhan pendapatan sebanyak 19% dan laba tahun berjalan mencapai 23%.

Corporate Secretary DUTI Susan, mengungkapkan bahwa target pendapatan usaha DUTI tahun ini senilai Rp 2,05 triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu, angka itu tumbuh 19,18%. Sepanjang 2020, DUTI mencetak pendapatan usaha senilai Rp 1,72 triliun.

Dari sisi laba tahun berjalan, DUTI mengincar raihan Rp 787,98 miliar di tahun ini. Target tersebut tumbuh 23,42% dibandingkan laba tahun berjalan yang dibukukan DUTI senilai Rp 638,42 miliar pada 2020.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) berhasil membukukan laba bersih US$ 5,11 juta pada kuartal I

Sedangkan dari sisi pendapatan pra penjualan alias marketing sales, DUTI mengincar Rp 1,25 triliun. Untuk tahun ini, anggota kelompok pengembang Sinar Mas Land ini masih fokus mengembangkan proyek yang sedang berjalan.

"(Proyek DUTI yang sedang berjalan) seperti Kota Wisata dan Legenda Wisata di kawasan Cibubur, Grand Wisata di kawasan Bekasi, Taman Banjar Wijaya di kawasan Tangerang, Apartment Southgate di Jakarta Selatan, Apartment Aerium di Taman Banjar Wijaya dan Klaska Residence di Surabaya," terang Susan kepada Kontan.co.id, Jum'at (26/6).

Susan belum membeberkan secara rinci raihan marketing sales yang sudah diraih DUTI. Pasalnya, marketing sales DUTI terkonsolidasi ke BSDE. Sebagai gambaran, pada kuartal pertama 2021 BSDE meraih marketing sales Rp 2,5 triliun.

Dari nilai tersebut, proyek properti yang digarap DUTI memberikan kontribusi seperti dari Grand Wisata yang menyumbang 12% terhadap marketing sales BSDE, Legenda Wisata (6%) dan Kota Wisata (4%). 

Baca Juga: Dorong produksi gas, Energi Mega Persada (ENRG) perbesar kepemilikan saham di EMP

DUTI juga memiliki segmen bisnis International Trade Center atau yang lebih dikenal dengan ITC. Ada sembilan ITC yang digarap DUTI, yakni ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas, ITC Cempaka Mas, ITC Permata Hijau, ITC Fatmawati, ITC Kuningan, Mal Ambassador, ITC Depok, ITC Surabaya.

Menurut Susan, DUTI belum berencana untuk melakukan ekspansi menambah ITC. "Untuk saat ini, Perseroan masih fokus mengembangkan kesembilan proyek ITC ini," ungkapnya.

Apalagi di tengah masa pandemi covid-19, operasional dan bisnis ITC terdampak kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat. Penerapan kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdampak signifikan terhadap pendapatan ITC yang digarap DUTI.

"Perseroan akan selalu menaati kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sesuai dengan perkembangan pandemi terakhir ini, kami juga beroperasi terbatas sesuai jam operasional yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah setempat," terang Susan.

Merujuk laporan keuangan DUTI pada kuartal pertama 2021, pendapatan usaha masih turun 8,63% dari Rp 385,19 miliar pada Q1-2020 menjadi Rp 351,94 miliar. Di sisi lain, DUTI berhasil memangkas beban usaha sebanyak 15,87% dari Rp 174,14 miliar menjadi Rp 146,49 miliar.

DUTI pun mencatatkan keuntungan dari akuisisi saham sebesar Rp 149,78 miliar. Asal tahu saja, DUTI telah menuntaskan akuisisi saham PT Itomas Kembangan Perdana dengan nilai transaksi Rp 293,25 miliar. Itomas Kembangan sedang fokus menggarap Apartement Aerium di Taman Permata Buana, Jakarta Barat.

Baca Juga: Akuisisi Moratelindo, FREN Perkuat Jaringan untuk 5G

Alhasil pada kuartal pertama 2021 DUTI berhasil menumbuhkan laba periode berjalan menjadi Rp 239,71 miliar. Tumbuh 57,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 152,23 miliar. 

DUTI pun menumbuhkan laba bersih sebanyak 73,80% dari Rp 131,34 miliar di akhir Maret 2020 menjadi Rp 228,28 miliar pada akhir kuartal pertama 2021.

Dalam keterangan sebelumnya, Direktur Utama DUTI Teky Mailoa menyampaikan bahwa kinerja pada kuartal pertama cukup menjanjikan. Sehingga DUTI pun optimistis bisa mencapai target pertumbuhan di tahun ini. "Kami optimistis bisnis properti akan pulih di 2021 meski terdapat tantangan dari isu pandemi Covid-19," ungkap Teky dalam keterangan tertulisnya.

Selanjutnya: Tahun ini, Kirana Megatara (KMTR) yakin bisa catatkan pertumbuhan penjualan 5%-10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×