Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai kehadiran TikTok Shop, pasar e-commerce dan industri produk lokal menengah belakangan ini kembali ramai karena wacana masuknya platform perdagangan daring asal China yakni Temu.
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi menilai kehadiran Temu bisa menghancurkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri.
Pasalnya, Temu berasal dari luar Indonesia dan berpotensi mengambil pasar Tanah Air. Bahkan, Budi berharap isu mengenai Temu akan mengakuisisi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) tidak terjadi.
Baca Juga: Pelaku Bisnis E-Commerce Waspada Masuknya Temu
"Jangan dong. Kan kita perlu peningkatan produksi dalam negeri juga. Di situ ada lapangan pekerjaan," jelasnya saat ditemui di kawasan Senayan, Selasa (8/10).
Beredar rumor bahwa Bukalapak menjadi target dari perusahaan e-commerce asal China itu. Temu memang sudah beberapa kali mencoba masuk ke pasar Indonesia, tetapi terus dilarang karena mengancam UMKM.
Nampaknya Temu bakal mengikuti jejak TikTok untuk menggandeng perusahaan e-commerce lokal. Pasalnya, pemerintah sudah memberi sinyal merah atas kehadiran Temu di Indonesia.
Berbeda dari perusahaan e-commerce yang ada di Indonesia, model bisnis Temu ialah direct to customer (D2C). Di mana, Temu langsung menjual produknya kepada konsumen tanpa perantara.
Selanjutnya: Asosiasi Kedelai Bersiap Hadapi Gejolak Harga Kedelai di Tengah Konflik Geopolitik
Menarik Dibaca: 10 Superfood yang Bikin Kulit Glowing dari Dalam, Bantu Kinerja Skincare!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News