kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi lesu, Ciputra andalkan perumahan kecil


Jumat, 11 September 2015 / 20:33 WIB
Ekonomi lesu, Ciputra andalkan perumahan kecil


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Akhirnya, Ciputra Grup luluh terhadap kondisi perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan merevisi target penjualan (sales marketing).

Harun Hajadi, Managing Director Ciputra Group, mengatakan, pihaknya mengharapkan penjualan perumahan kecil untuk membantu pertumbuhan bisnis di tengah perekonomian yang kian lesu ini.

Pasalnya, pasar properti kelas atas dan menengah tengah menghadapi perlambatan penjualan karena ekonomi yang kian lesu. Sedangkan, konsumen kelas kecil masih mampu membeli atau membayar cicilan kredit rumah selama mereka tidak terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sementara konsumen kelas menengah bawah masih banyak membeli rumah untuk tempat tinggal. "Segmen menengah bawah paling minim terkena sentimen perlambatan ekonomi," kata Harun, kepada KONTAN, kemarin.

Jika, penjualan segmen menengah kebawah menguntungkan maka Ciputra tidak segan memperbesar porsi segmen properti kelas terjangkau bagi konsumen ini. Saat ini, properti kelas kecil menyumbang 20% terhadap keuntungan, sisanya berasal dari kelas menengah 30% dan dari kelas atas 50%.

Ke depan, perusahaan akan mengembangkan pembangunan perumahan untuk kelas menengah ke bawah. Strategi perusahaan untuk menjual perumahan segmen ini adalah memiliki lokasi yang dekat dengan transportasi darat dan infrastruktur jalan tol.

Misalnya, wilayah Karawang-Jawa Barat menjadi daerah potensial untuk pembangunan properti kelas menengah bawah karena akan ada pembangunan light rail transit (LRT).

Tulus Santoso, Direktur Ciputra Grup mengakui, pihaknya memangkas target marketing sales 13,5% menjadi Rp 9,48 triliun pada akhir tahun ini dari target Rp 10,9 triliun untuk PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Serta PT Ciputra Property Tbk (CTRP) menurunkan target hingga 48,6% dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 1,3 triliun. Dan, PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menurunkan target 4,1% dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2,28 triliun.

Lanjutnya, pemangkasan target tersebut belum akan berdampak pada penurunan pendapatan dan laba. Namun, jika perlambatan ekonomi terus berlanjut hingga tahun mendatang maka perusahaan akan mengalami penurunan peroleha bisnis untuk kinerja tahun 2017.

"Kalau kami tidak bisa mengejar sales marketing di tahun depan maka pendapatan dan laba akan turun di tahun 2017," kata Tulus.

Informasi saja, pada pertengahan tahun ini, Ciputra Development mencatat laba Rp 677,50 miliar per semester I/2015 atau turun 15% dibandingkan posisi Rp 797,48 miliar per semester I/2014. Sedangkan, pendapatan mencapai Rp 3,08 triliun per semester I/2015 atau naik 10% dibandingkan Rp 2,80 triliun per semester I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×