kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Ekspansi Baru, Tempo Scan (TSPC) Perluas Bisnis Sektor Industri Susu


Minggu, 28 September 2025 / 14:11 WIB
Diperbarui Minggu, 28 September 2025 / 21:01 WIB
Ekspansi Baru, Tempo Scan (TSPC) Perluas Bisnis Sektor Industri Susu
ILUSTRASI. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) terus memperluas portofolio bisnisnya sektor industri pengolahan susu. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) terus memperluas portofolio bisnisnya. Terbaru, emiten farmasi dan konsumer ini bersama induknya, PT Bogamulia Nagadi (BMN), resmi mendirikan entitas baru bernama PT Tempo Agri Nusantara (TAN) pada 18 September 2025.

Entitas anyar ini akan fokus di industri pengolahan susu, mulai dari produk segar, bubuk, kental, hingga turunan olahan susu lainnya. Selain itu, ruang lingkup TAN juga mencakup sektor pertanian, peternakan, perdagangan, hingga jasa.

“Pendirian TAN tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan,” ujar Direktur & Sekretaris Perusahaan Tempo Scan, Shania, dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (28/9).

Baca Juga: Laba Tempo Scan Pacific (TSPC) Terkoreksi 16,75% di Semester I-2025

Struktur kepemilikan TAN terdiri dari BMN sebagai pemegang mayoritas dengan 60% saham atau setara 750 saham. Dua anak usaha TSPC, yakni PT Polari Limunusainti (PLI) dan PT Kian Mulia Manunggal (KMM), masing-masing menggenggam 20% saham atau setara 250 saham. Total modal disetor mencapai Rp1 miliar.

Manajemen menegaskan, nilai transaksi afiliasi yang dilakukan PLI dan KMM hanya Rp500 juta, masing-masing Rp250 juta. Seluruh pihak pendiri tercatat memiliki hubungan afiliasi.

Meski nilai transaksi tergolong kecil, langkah ekspansi ini menjadi sinyal TSPC dalam membidik peluang pertumbuhan baru di sektor agribisnis. Industri susu sendiri kian menjanjikan seiring peningkatan konsumsi protein hewani, gaya hidup sehat, serta potensi pasar domestik yang besar.

 

Melansir laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/7/2025), laba bersih TSPC tercatat sebesar Rp 754,48 miliar, terkoreksi 16,75% YoY dari laba bersih Rp 906,30 miliar di semester I-2024.

Seiring dengan penurunan tersebut, penjualan bersih emiten farmasi ini juga melemah 2,63% YoY dari sebelumnya Rp 6,77 triliun menjadi Rp 6,59 triliun.

Selanjutnya: Pasar Tenaga Kerja Kian Sesak, 10 Juta Orang Antre Kerja

Menarik Dibaca: Nasi Bebek Ibu Chotijeh, Antrean Panjang di Pasar Baru Sejak 2016

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×