Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Produsen dan distributor minuman ringan, Coca-Cola Amatil (CCA), berencana menanamkan investasi hingga US$ 500 juta di Indonesia. Melalui PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), CCA akan mengembangkan kapasitas produksi dan distribusi yang dimiliki.
Perusahaan yang berbasis di Australia ini tampaknya tidak mau ketinggalan momentum. Pasalnya, pasar minuman kemasan di dalam negeri berkembang pesat. Putri Silalahi, Media and Communications Manager Coca- Cola Amatil Indonesia mengatakan, dana investasi US$ 500 itu akan digunakan untuk tiga tahun hingga empat tahun ke depan.
"Dana itu antara lain untuk penambahan lini produksi, pengembangan infrastruktur, dan mendukung sarana untuk distribusi produk minuman Coca Cola Amatil di Indonesia," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (12/5).
Tahun ini, CCAI mulai mengoperasikan Regional Distribution Center (RDC) atau gudang yang berlokasi di Cibitung dan Medan. Menurut Putri, gudang ini mampu menampung hingga dua juta karton dan memenuhi permintaan sekitar 50% dari pasar Coca-Cola di Indonesia.
CCAI telah telah memiliki 100 pusat distribusi (distribution center). Nah, RDC ini berguna untuk mengoptimalkan kegiatan distribusi produk dari gudang ke distributor dan konsumen sehingga prosesnya bisa lebih cepat. RDC ini dilengkapi sistem manajemen gudang (warehouse management system) hingga lebih efisien.
Adapun, pembangunan RDC berdekatan dengan lokasi pabrik CCAI di Cibitung. Begitu pula dengan lokasi RDC di Medan berdekatan dengan pabrik CCAI di sana. Tahun 2014 mendatang, CCAI akan mulai mengoperasikan RDC di Semarang.
Selanjutnya, guna mengoptimalkan pemasaran di Indonesia, CCAI akan menambah mesin pendingin (cooler). Asal tahu saja, CCAI telah memiliki sekitar 200.000 unit cooler yang tersebar di gerai penjual Coca-Cola di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun lalu, Coca-Cola Amatil telah merogoh kocek investasi sebesar US$ 155 juta. Selain pengembangan bisnis organik, Coca-Cola juga melakukan pengembangan bisnis anorganik. Akhir tahun lalu, distributor Coca-Cola itu mengakusisi pabrik minuman kemasan milik PT San Miguel Indonesia.
Pabrik minuman kemasan yang memiliki dua lini produksi itu belum resmi beroperasi. Sayang, Putri tidak menyebutkan berapa nilai akuisisi tersebut. Coca-Cola Amatil Indonesia belakangan memiliki 10 pabrik yang telah beroperasi di seluruh Indonesia. Total pekerjanya mencapai 8.000 orang.
Coca-Cola memproduksi minuman berkarbonasi seperti Coca Cola, Fanta, dan Sprite. Sejumlah minuman ringan tersebut masih jadi andalan CCAI. Selain itu, CCAI juga memproduksi beberapa jenis minuman tanpa karbonasi seperti Frestea, Minute Maid Pulpy, Powerade, Aquarius, Ades, serta minuman berenergi Burn.
Pada dasarnya, kata Putri, CCAI percaya pasar minuman kemasan di Indonesia akan terus berkembang. Buntutnya, hal itu akan meningkatkan nilai investasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News