Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Pertamina (persero) optimistis konflik yang terjadi antara Iran dan Arab Saudi tidak akan berdampak pada rencana ekspansi perseroan di Iran pada tahun ini.
Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengaku rencana ekspansi Pertamina ke Iran masih akan terus dilanjutkan perusahaan pelat merah tersebut. Saat ini, kata dia, rencana ekspansi Pertamina ke Iran masih dalam proses awal. "Memang saat ini kami belum bisa masuk ke sana, karena Iran masih dapat sanksi," ujar Syamsu pada KONTAN, Selasa (4/1).
Syamsu optimistis, ketika sanksi kepada Iran sudah dihapus, ke depannya konflik yang terjadi antara Iran dengan Arab Saudi tidak akan menjadi penghalang rencana ekspansi perseroan. "Apalagi peluang kerjasama dengan Iran sudah diawali dari tataran goverment to goverment (G to G). Sejauh ini saya tidak melihat ada yang menjadi kendala," imbuh Syamsu.
VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Puspanegoro menambahkan, rencana ekspansi perseroan akan bisa tetap berjalan. Selain itu, produksi Pertamina dari luar negeri pun tidak akan terganggu dengan adanya konflik antara dua negara di Timur Tengah tersebut. "Apalagi sekarang total produksi kami dari overseas (luar negeri) sudah mencapai 70.000 barel per hari yang berasal dari Algeria, Irak, dan Malaysia," ucap Wianda.
Seperti diketahui, Pertamina berencana melakukan ekspansi ke Iran pada tahun ini. Ekspansi tersebut baru akan dilakukan setelah sanksi kepada Iran dicabut oleh Dewan Keamanan PBB, yang rencananya dilakukan pada Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News