kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi produksi sanitasi, Mark Dynamics (MARK) bidik pasar Sumatra


Senin, 24 Februari 2020 / 16:10 WIB
Ekspansi produksi sanitasi, Mark Dynamics (MARK) bidik pasar Sumatra
ILUSTRASI. Ridwan Goh, Chief Executif Officer PT Mark Dynamics Indonesia Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Tbk (MARK) akan memuluskan rencana ekspansi bisnis produk sanitasi di tahun ini. Jika tak ada aral melintang, semester dua tahun 2020 perusahaan akan memproduksi beragam produk sanitary seperti kloset dan lainnya.

Untuk tahap awal, Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK mengatakan bahwa segmen pasar yang dibidik ialah area yang dekat dengan pabrikan. "Sasaran awalnya masih untuk pasar Sumatra," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/2).

Baca Juga: Produsen ban Hankook bidik penjualan KRW 7,2 triliun tahun ini

Perseroan sebelumnya diketahui telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 150 miliar untuk menyiapkan lahan dan membangun gedung pabrik yang berlokasi di pabrik cetakan sarung tangan perseroan, yakni Tanjung Morawa, Sumatera Utara.

Pembangunan gedung pabrik tersebut sudah rampung dan tengah menjalani instalasi pemasangan mesin produksi.

Potensi pasar kloset di Sumatra dapat dilihat dari program-program pemerintah seperti misalnya Program Sejuta Rumah diyakini menjadi peluang bisnis yang bisa mengerek permintaan produk-produk sanitasi ke depannya. Apakah produk sanitasi MARK akan mengisi kebutuhan tersebut?

Yang jelas Ridwan bilang, pihaknya tengah mengkaji dan melakukan negosiasi untuk mengisi kebutuhan perumahan dan proyek lainnya. Menurut catatan manajemen, kapasitas produksi kloset nasional hanya berkisar antara 2 juta - 3 juta unit per tahunnya.

Baca Juga: CORE imbau percepatan penyaluran bansos untuk batasi dampak virus corona

Sementara itu, angka permintaan yang ada jauh melebihi kapasitas produksi nasional, yaitu berkisar antara 4 juta hingga 6 juta unit tiap tahunnya sehingga masih terbuka peluang yang cukup besar untuk mengisi celah tersebut. "Untuk tahap awal kami akan memproduksi (sanitary product) sebanyak 10.000 unit per bulannya," terang Ridwan.

Asal tahu saja, diversifikasi usaha ke bisnis sanitasi ini masih bertalian dengan bisnis cetakan sarung tangan. Sebab bahan baku dari kloset sebagian bisa diambil dari sisa bahan baku cetakan sarung tangan yang juga terbuat dari keramik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×