kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor batubara ke India turun, begini langkah antisipasi Kementerian ESDM


Kamis, 02 Juli 2020 / 18:06 WIB
Ekspor batubara ke India turun, begini langkah antisipasi Kementerian ESDM
ILUSTRASI. Ekspor batubara Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencermati tren penurunan permintaan batubara dari India.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Sujatmiko mengaku, selama Januari hingga Mei 2020, ekspor batubara Indonesia ke India baru mencapai 70% dari realisasi di periode yang sama di tahun lalu.

“Kementerian ESDM sudah melakukan kontak dengan berbagai stakeholder batubara dan pembeli di India,” ujar dia dalam sebuah webinar, Kamis (2/7).

Baca Juga: Ekspor batubara ke India turun akibat pandemi Covid-19 dan kebijakan privatisasi

Di luar itu, pemerintah juga menyiapkan strategi jangka pendek guna mengantisipasi perlambatan permintaan batubara dari India. Salah satunya dengan menjajaki pasar batubara baru seperti Banglades, Pakistan, Sri Lanka, hingga Brunei Darussalam.

Selain itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan kemampuan penyerapan batubara di pasar domestik. Misalnya dengan menjual batubara ke perusahaan-perusahaan smelter mineral. “Kebutuhan batubara kokas cukup tinggi bagi smelter pengolah mineral,” imbuh dia.

Pemanfaatan batubara sebagai briket juga tengah dikaji secara mendalam oleh Kementerian ESDM. Terlebih lagi, briket berpotensi laris manis dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM.

Adapun strategi jangka panjang pemerintah adalah memperkuat program hilirisasi batubara. Sujatmiko menyebut, pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan Perjanjian Kontrak Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) untuk membangun smelter dan menggencarkan industri hilir batubara.

“Produk turunan batubara diharapkan bisa berkembang di Indonesia sehingga punya nilai tambah,” terang dia.

Sekadar catatan, Wakil Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Mochamad Kurnia Ariawan menjelaskan, volume ekspor batubara Indonesia ke India pada tahun lalu mencapai 122,3 juta ton atau 27% dari total ekspor batubara nasional.

Baca Juga: Kinerja emiten-emiten ini diproyeksikan akan pulih pada semester II-2020, apa saja?

Jumlah ini hanya kalah dari China yang menjadi negara tujuan ekspor batubara terbesar Indonesia sebesar 147,2 juta ton atau 33% dari total ekspor batubara nasional.

Ia juga mencatat, selama periode 2017 hingga 2019, terdapat kenaikan ekspor batubara ke India sekitar 10%--11% per tahun. Namun, seiring mewabahnya virus corona di seluruh dunia, permintaan batubara dari India mulai menyusut sekitar 20% sepanjang 2020 berjalan.

Duta Besar Indonesia untuk India dan Bhutan Sidharto Reza Suryodipuro menambahkan, selain pandemi virus corona, penurunan ekspor juga disebabkan kebijakan pemerintah India yang mendorong pemanfaatan batubara hasil produksi dalam negeri.

Guna mewujudkannya, terdapat kebijakan privatisasi tambang batubara yang implementasinya adalah pelelangan terhadap 41 tambang batubara di India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×