Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Kinerja ekspor kopi sampai dengan bulan Juli 2010 ini letoi dan belum memperlihatkan kinerja yang membaik. Kinerja ekspor kopi bulan Juli lalu hanya mencapai volume 35.299,3 ton dengan nilai US$ 51.870.622,90.
“Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2009 lalu, masih terjadi penurunan ekspor,” kata Muchtar Lutfie, Kepala Litbang Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia daerah Lampung, kepada KONTAN, Rabu (11/8).
Menurutnya, kendala ekspor kopi dari wilayah Sumatra itu bukanlah dari ketiadaan pasar ekspor, melainkan ketersediaan bahan baku di dalam negeri yang menipis. Asal tahu saja, ekspor kopi dari Lampung tersebut hampir mendominasi 80% dari realisasi ekspor kopi dari Indonesia, khususnya jenis robusta.
“Panen memang sudah mulai tapi hujan membuat petani tiak bisa menjemur kopinya,” jelas Muchtar.
Ia memprediksi, kinerja ekspor kopi dari Indonesia pada tahun 2010 ini akan melorot dibandingkan dengan kinerja ekspor kopi tahun 2009 lalu akibat cuaca.
“Mau bagaimana lagi, kalaupun bisa petik, petani mau jemur dimana,” katanya. Mayoritas petani kopi di Indonesia dikuasai oleh petani dan sedikit sekali petani yang berstatus sebagai pengusaha besar perkebunan kopi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News