Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Nilai ekspor kopi lima bulan pertama tahun ini membukukan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data ekspor kopi yang disusun oleh Kementerian Perdagangan (Kemdag) sampai dengan bulan Mei 2010 lalu nilainya baru mencapai US$ 219 juta; atau mengalami penurunan dibandingkan realisasi ekspor waktu yang sama tahun 2009 yang mencapai US$ 278 juta.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengaku tengah mempelajari penyebab penurunan nilai ekspor kopi ini. Mari menduga, menyusutnya ekspor kopi dipicu oleh naiknya permintaan pasar dalam negeri. “Nanti akan kami pelajari lagi kenapa terjadi penurunan ekspor kopi ini,” ungkap Mari, Rabu (4/7).
Sementara itu, data yang dilansir oleh International Coffee Organization (ICO) menunjukkan, ekspor kopi robusta maupun arabika Indonesia pada tahun kopi untuk periode Oktober 2009 hingga Juni 2010 sebanyak 4.772.864 karung; dengan hitungan per karung memuat 60 kg.
Pada periode Juli 2009 hingga Juni 2010, Indonesia sudah mengirimkan kopi arabika dan robusta sebesar 7.359.678 karung.
Pada bulan Januari 2010, ekspor kopi robusta dan arabika Indonesia sebesar 396.922 karung; menanjak di bulan Februari sebesar 400.483 karung, Maret sebesar 262.012 karung, April sebesar 309.731 karung, Mei sebesar 400.000 karung dan Juni sebesar 500.000 karung.
***Produksi Kopi Robusta dan Arabika Indonesia
(karung; dengan hitungan per karung setara dengan 60 kg)
2004 7.536.000
2005 9.159.000
2006 7.483.000
2007 7.777.000
2008 9.350.000
2009 10.632.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News