Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Mendag yakin di masa sulit seperti sekarang, ekspor produk tekstil Indonesia akan tetap tumbuh. Hal ini, kata Agus, bisa dilihat selama kuartal kedua 2020, salah satu perusahaan yakni PT Ateja Tritunggal telah berhasil mengekspor 11 juta meter technical textile ke 84 negara di seluruh dunia. Karena itu, capaian tersebut perlu dipertahankan.
Untuk diketahui, pada periode Januari–Juni 2020, ekspor produk TPT Indonesia tercatat sebesar US$ 5,01 miliar. Nilai ini turun 21,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 6,39 miliar. Penurunan akibat kebijakan lockdown di sejumah negara.
Menteri Agus optimistis, dalam jangka panjang, kinerja ekspor juga akan kembali pulih. Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Januari-Juli 2020 surplus sebesar US$ 8,75 miliar.
Surplus tersebut turut didorong oleh surplus neraca perdagangan pada Juli 2020 yang mencapai US$ 3,26 miliar. Catatan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan surplus pada Juni 2020 yang hanya tercatat sebesar US$ 1,27 miliar.
Baca Juga: Neraca dagang Januari - Juli 2020 surplus US$ 8,75 miliar
Posisi ini juga jauh lebih baik bila dibandingkan dengan posisi Juli 2019, yang mencatatkan defisit sebesar US$ 0,28 miliar. Surplus neraca dagang pada Juli 2020 didorong oleh peningkatan ekspor sebesar 14,33 persen.
Kinerja perdagangan Indonesia pada Juli 2020 turut dikerek oleh harga komoditas minyak dan gas (migas) maupun non migas pada Juni hingga Juli 2020..
Jika ditilik, sepanjang Januari-Juli 2020, neraca perdagangan memang tercatat lebih banyak surplus. Dalam kurun waktu tersebut, lima bulan di antaranya mencatatkan surplus, sementara dua bulan lainnya mengalami defisit. Catatan defisit ini terjadi di bulan Januari sebesar US$ 870 juta dan April sebesar US$ 350 juta.