kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekspor mesin Toyota Motor diharapkan tumbuh 27%


Minggu, 22 April 2018 / 17:25 WIB
Ekspor mesin Toyota Motor diharapkan tumbuh 27%
ILUSTRASI. Ekspor mobil toyota


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia terus menggenjot ekspor mesin kendaraan.

Tahun lalu, perusahaan ini mencatat penjualan ekspor untuk mesin tipe NR di sebanyak 97.000 unit dan mesin tipe TR sebanyak 44.000 unit. Asal tahu, mesin tipe NR digunakan untuk merk Toyota Avanza, Corolla, dan Yaris. Untuk mesin tipe TR digunakan untuk Toyota Innova, Hilux, dan Fortuner.

Administration, Corporate, and External Affaris Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam menjelaskan target pertumbuhan penjualan dua tipe mesin itu diharapkan naik 27% secara unit. “Negara tujuan ekspornya Asia, Afrika, dan Amerika Latin,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id pada Jum’at (20/4).

Selain dua tipe mesin di atas, TMMIN juga menjual komponen kendaraan lainnya seperti aksesoris dan komponen terurai. Untuk komponen terurai, biasanya negara tujuan ekspor sudah memiliki pabrik perakitannya.

Untuk mencapai target, Bob mengatakan pihaknya harus secara pro-aktif menjemput bola pada negara di mana TMMIN belum melakukan ekspor. “Untuk pengembangan pasar baru ini tidak gampang, karena harus proaktif dan bekerjasama dengan pemerintah juga. Kalau tidak ada free trade-nya kan repot,” jelas Bob.

Oleh karenanya, TMMIN akan lebih mengutamakan negara di mana free trade dengan Indonesia dan Asean sudah berjalan baik.

Penjualan komponen mesin memang agak rumit, karena masing-masing negara memiliki standar berbeda. Contohnya saja, TMMIN melakukan produksi mesin berbahan bakar etanol. Mesin berbahan bakar etanol sendiri tidak digunakan pada kendaraan di Indonesia.

“Untuk yang itu (mesin berbahan bakar etanol) 100% ekspor itu, bahkan untuk uji coba kita harus impor etanol,” kata Bob.

Sementara itu, tahun lalu TMMIN juga berhasil mengekspor komponen sebanyak 101 juta unit. “Penjualan komponen selalu beriringan dengan penjualan kendaraan,” kata Bob. 

Bob menambahkan hal tersebut lantaran secara teori, pemilik kendaraan suatu saat akan melakukan pergantian komponen kendaraan. Adapun komponen kendaraan yang diekspor berupa aksesoris kendaraan, mesin, dan komponen terurai yang dirakit di negara tujuan ekspor.

Untuk ekspor aksesoris Bob mengatakan hal tersebut memiliki tantangan tersendiri. Sebab hal itu terkait selera masyarakat di negara tujuan ekspor. “Kita juga harus jemput bola di sana mereka butuh apa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×