kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ekspor Minyak Sawit Indonesia Diprediksi Menurun pada Tahun Ini


Selasa, 23 Januari 2024 / 07:30 WIB
Ekspor Minyak Sawit Indonesia Diprediksi Menurun pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Gapki memprediksi kinerja ekspor minyak sawit baik dari Refined Palm Oil dan Crude Palm Oil (CPO) akan menurun di tahun ini. . REUTERS/Roni Bintang/File Photo


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi kinerja ekspor minyak sawit baik dari Refined Palm Oil dan Crude Palm Oil (CPO) akan menurun di tahun ini. 

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan volume ekspor minyak sawit Indonesia bakal sedikit mengalami penurunan sekitar 4% dari level 32 juta ton di tahun 2023 ke level 29-30 juta ton di tahun 2024

Eddy menyebutkan, penyebab turunnya volume ekspor tersebut disebabkan faktor geopolitik dan melambatnya pertumbuhan ekonomi China.

Baca Juga: Penguatan Harga CPO Diperkirakan Masih Berlanjut, Ini Pendorongnya

"Penurunan ini akibat dari kondisi ekonomi global yang kurang baik karena perang antara Rusia dan Ukraina yang belum tahu kapan selesai. Ditambah lagi perang Timur Tengah dan diperkirakan melambatnya ekonomi China," kata Eddy kepada Kontan, Senin (22/1).

Eddy mengungkapkan, nilai ekspor minyak sawit Indonesia berpotensi mencapai US$ 30 miliar pada 2024, di mana harga rata-rata sawit di rentang US$ 900 hingga US$ 1.000 per ton.

Lebih lanjut, Eddy menerangkan, hingga saat ini adanya program B35 yang dicanangkan pemerintah tidak berpengaruh terhadap kinerja ekspor minyak sawit.

"Saat ini belum ya, karena konsumsi di tahun 2024 baik untuk pangan, energi dan oleo chemical sebesar 25 juta ton. Sementara produksi baik CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) sekitar 53-55 juta ton. Artinya ini tidak mengganggu atau mengurangi volume ekspor," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×