Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Produk perikanan asal Indonesia semakin diminati pasar Amerika Serikat (AS). Minat tersebut terlihat pada Seafood Expo North America (SENA) 2017 yang diselenggarakan pada pertengahan Maret lalu di Boston, AS. Dalam SENA tersebut, paviliun Indonesia meraup penjualan senilai US$ 58 juta.
Produk perikanan udang, tuna, dan kepiting atau rajungan menjadi produk yang banyak diminati di AS.
Menurut Atase Perdagangan Washington Reza Pahlevi, pangsa pasar produk perikanan di AS masih cukup menjanjikan. Tingginya minat warga AS untuk produk perikanan Indonesia sejalan dengan peningkatan nilai ekspor perikanan pada tahun 2016 yang naik 1,41% menjadi US$ 1,17 miliar dibandingkan tahun 2015.
"Peluang pasar perikanan di AS sangat tinggi, negara ini merupakan importir ikan dan produk perikanan terbesar dunia," ujarnya, Senin (27/3).
Lanjut Reza, sebesar 85% hingga 90% konsumsi produk perikanan di AS berasal dari impor. Hal itu terlihat pada nilai impor ikan dan produk perikanan AS di dunia yang mencapai US$ 14,6 miliar pada tahun lalu.
Namun, ia mengingatkan bahwa permintaan produk perikanan di AS sangat dipengaruhi generasi milennial yang menuntut aspek organik, keberlanjutan dan keterlacakan asal usul produk. Karena itu ia mendesak agar produsen perikanan di Indonesia memastikan produknya berasal dari tangkapan yang legal.
Tingginya permintaan pada prorduk perikanan oleh masyarakat AS didasarkan pada semakin tingginya kesadaran akan produk ikan yang rendah lemak dan berprotein tinggi. Selain itu faktor kemasan yang menarik dan inovatif juga turut menentukan ketertarikan pasar pada produk perikanan Indonesia. Saat ini, cita rasa seafood Hawaii dan Jepang tengah digemari di AS. Peluang ini dapat turut dinikmati Indonesia karena memiliki potensi produk perikanan yang besar, dan kekayaan ragam kuliner seafood Indonesia juga berpotensi dijadikan produk makanan olahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News