Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi semen di Indonesia sampai bulan Agustus kemarin masih tergolong stagnan. Hal ini berbanding terbalik dengan penjualan ekspor yang meningkat tajam.
Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), dari Januari-Agustus 2018 total konsumsi semen dalam negeri sekitar 43 juta ton, atau bertumbuh 4,6% yoy. Sedangkan penjualan ekspor tumbuh pesat hampir 2 kali lipat, dari 1,8 juta ton di Januari-Agustus 2017 menjadi 3,7 juta ton di periode yang sama tahun ini.
Menurut Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) peningkatan ekspor ini cukup menggembirakan, setidaknya diharapkan dapat sedikit meningkatkan utilitas pabrikan semen. "Paling tidak mengurangi stok semen dan klinker yang menumpuk di pabrik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/9).
Adapun untuk periode Agustus tahun ini saja, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu angka ekspor tumbuh 38% menjadi 510 ribu ton pada bulan Agustus 2018. ASI masih optimis dan berharap bulan september hingga akhir tahun ini ada kenaikan demand baik di dalam maupun luar negeri, sehingga bisa merecovery raihan bulan Agustus yang stagnan.
Untuk konsumsi semen dalam negeri, ASI masih belum mengubah targetnya yakni minimal tumbuh 4%-5% di 2018 ini. "Sedangkan ekspor kemungkinan bisa meningkat 5 juta ton di tahun ini, sehingga membantu pemerintah dalam neraca perdagangan," ujar Widodo.
Sementara itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebagai produsen menargetkan bisa melakukan penjualan ekspor di tahun 2018 ini sebesar 3 juta ton atau senilai dengan Rp 4,44 triliun.
Adi Munandar, Direktur Marketing & amp; Supply Chain SMGR mengatakan sepanjang periode Januari - Agustus saja, SMGR melalui pabrik dalam negeri telah mencatat penjualan ekspor sebesar 1,99 juta ton.
"Pencatatan ini bahkan sudah tumbuh 42,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 1,39 ton," ujarnya. Adapun negara tujuan ekspor semen dan klinker SMGR meliputi Srilanka, Tahiti, Timor Leste, Tonga, Uni Emirat Arab, Yaman, Filipina, China, Australia, Austria, Maldives, India, dan Bangladesh.
Selain itu, tambah Adi untuk lebih meningkatkan penjualan di pasar ekspor, SMGR akan memperkuat jaringan di negara-negara tujuan, menjajaki negara lain, dan ikut aktif dalam kegiatan misi dagang," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News