kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor sepatu ke Jepang bisa turun 30%


Senin, 28 Maret 2011 / 14:44 WIB
Ekspor sepatu ke Jepang bisa turun 30%
ILUSTRASI. Serangan jantung merupakan penyakit mendadak.


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bencana tsunami Jepang bisa mengancam industri. Salah satunya adalah industri sepatu. Sebelumnya pasar Jepang adalah pasar permintaan paling besar di pasar Asia. Menurut Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko, para pembeli di Jepang sedang melakukan penghitungan kerugian karena pabrik dan pembelinya menjadi korban gempa dan tsunami."Ada ancaman penurunan tajam penjualan yang tajam bulan ini," ungkap Eddy kepada KONTAN, Senin (28/3).

Eddy mengakui belum menerima pemesanan kloter kedua tahun ini. Ia bilang, menerima informasi saat ini para pembeli di Jepang sedang merekapitulasi kerugian. Para distributor sepatu di Tokyo dan Osaka sedang melakukan penagihan terhadap para konsumen yang terkena bencana. Karena kondisi inilah diperkirakan para buyer menunda untuk membeli sepatu dulu dari Indonesia."Diperkirakan mereka akan menunda pesanan," ungkapnya.

Produsen sepatu yang biasa di ekspor ke Jepang adalah jenis sepatu olahraga. Setelah diekspor sepatu tersebut diberi merek oleh para prinsipal. Ambil contoh salah satu prinsipal sepatu olahraga asal Jepang yakni Mizuno menerima suplai sepatu dari PT Panarub Dwikarya. Perusahan ini berdomosoli di Tangerang Banten. Merek sepatu Mizuno tersebut dijual untuk kebutuhan piala dunia 2010. Ekspor Panarub kepada Mizuno ini diperkirakan mencapai 70.000 pasang perbulan.

Karena penundaan pembelian sepatu oleh prinsipal dari Jepang, maka Eddy memperkirakan ekspor ke negeri Sakura itu bisa melorot hingga 30%. Sebagai gambaran komposisi pasar ekspor sepatu pada 2010, sebanyak 40 % sepatu diekspor ke Eropa, 23% diekspor ke Amerika Serikat, dan sisanya 37% diekspor ke Jepang dan Meksiko. "Ekspor ke Jepang akan menurun tajam," ungkap Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×