Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tahun ini, sebanyak 17 investor asal Korea Selatan dan Taiwan bakal membangun pabrik pembuatan sepatu di Indonesia. Dari 17 investor yang berinvestasi di sini, lima di antaranya sudah mulai membangun pabrik.
Eddy Wijanarko, Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menjelaskan, untuk membangun pabrik dengan kapasitas 1 juta pasang sepatu per bulan dibutuhkan dana sekitar US$ 60 juta -70 juta. "Pabrik itu juga bisa menyerap tenaga kerja hingga 10.000 pegawai," jelasnya.
Pabrik-pabrik tersebut akan dibangun di daerah sentra produksi sepatu seperti Tangerang, Bekasi, Jawa Timur, Bandung dan Sukabumi.
Eddy mengklaim desain dan kualitas sepatu asal Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini terbukti dari sepatu Indonesia yang sudah merambah 148 negara.
Sepatu olahraga untuk pasar ekspor, pangsa pasar Indonesia tertinggi ke-3 setelah China dan Vietnam. “Sementara untuk sepatu kulit kita ke-4 di bawah China, Vietnam, dan India," kata Eddy.
Tahun ini Eddy menghitung, produksi sepatu di Indonesia bisa mencapai 400 juta pasang, naik 33,33% dari produksi tahun sebelumnya yang sebanyak 300 juta pasang. "Dengan penambahan pabrik ini, kita yakin bisa mencapai target itu," jelasnya.
Ekspor terus naik
Ekspor sepatu Indonesia juga diprediksi terus meningkat tahun ini. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekspor sepatu pada tahun 2010 sebesar US$ 2,6 miliar, naik 62,5% dari tahun 2009 yang sebanyak US$ 1,6 miliar.
"Kenaikan itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah ekspor sepatu Indonesia," kata Eddy. Tahun ini, Eddy memprediksi nilai ekspor sepatu Indonesia bisa naik US$ 600 juta-US$ 1 miliar.
Menteri Perdagangan, Marie E. Pangestu, mengatakan pemerintah bakal memacu pemasaran sepatu nasional. Pemerintah gencar melakukan kerjasama dengan pusat perbelanjaan di beberapa negara. "Rencananya, sepatu kita bakal dijual di Haaretz (pusat perbelanjaan di London, Inggris)," ujarnya.
Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan, mengatakan untuk menggenjot ekspor sepatu, pihaknya bakal memberikan tugas khusus kepada 44 atase perdagangan yang selama ini bertugas di luar negeri. Mereka ditugaskan untuk mencari peluang sekaligus menerobos pasar di negara-negara tersebut.
Atase perdagangan itu juga ditugaskan untuk menggarap masyarakat Indonesia yang tinggal di negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Korea. "Jumlah orang kita di sana sangat banyak, itu bisa menjadi pasar sepatu kita," jelas Mahendra.
Veri Nurhansyah Tragistina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News